ANALIS MARKET (17/12/2021) : IHSG Diperkirakan Melanjutkan Pelemahannya
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, IHSG melemah (-0,47%) pada perdagangan kemarin (16/12), dengan ditutup di level 6594,80 setelah pemerintah mengabarkan munculnya varian omicron di tanah air. Sejak Menkes mengabarkan hal tersebut pada jelang penutupan sesi 1, IHSG berangsur turun sampai pre-closing di sesi 2 hingga minus 0,67%, dan terlihat ada sedikit penguatan yang terjadi pada saat penutupan. Sektor yang membawa IHSG pada penurunannya adalah sektor konsumen siklikal (-1,15%), sektor industri (-1,12%), dan sektor properti (-1,00%). Adapun investor asing membukukan net sell sebesar Rp 532,56 miliar, dengan saham-saham yang paling banyak dijual adalah: BBRI, ASII, TLKM. Secara teknikal IHSG masih berada di fase sideways serta berhasil ditutup di bawah MA 5 dan MA 20 hal ini memberiakn sinyal negative untuk IHSG secara jangka pendek serta didukung indicator stochastic yang telah dead cross. Saham-saham yang memiliki potensi penguatan pada hari ini, yaitu: AGII, HEAL, ISAT, EMTK, MDKA, IRRA.
Dari bursa AS, indeks-indeks utama ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat karena pengumuman The Fed tentang penghentian stimulus era pandemi yang lebih cepat mendorong investor menjauh dari saham teknologi dan beralih ke sektor yang lebih sensitif secara ekonomi. S&P 500 Value Index naik 0,7%, sedangkan S&P 500 Growth Index turun 2,1%, mencerminkan pandangan investor bahwa saham dengan pertumbuhan tinggi cenderung berkinerja buruk ketika suku bunga naik. Value Index mencakup saham-saham yang dipandang lebih mungkin untuk berkinerja baik selama pemulihan ekonomi.
Sementara itu, dari bursa Asia pada perdagangan Jumat (17/12) pagi hari ini, diperdagangkan mixed, Nikkei dan TOPIX diperdagangkan -0,83% dan -0,52%, sementara indeks Kospi diperdagangkan +0,18%. Pelemahan pada bursa disebabkan karena kekhawatiran para investor terkait dengan peningkatan tingkat suku bunga yang dilakukan oleh Inggris pada hari kemarin (16/12), dari 0,10%, menjadi 0,25%.
Kemudian dari dalam negeri, IHSG pada hari ini diperkirakan akan melanjutkan pelemahannya menyusul isu virus corona varian omicron yang baru saja muncul di Indonesia. Meski demikian, terdapat sentimen positif yang berasal dari kenaikan pertumbuhan kredit yang disampaikan oleh Bank Indonesia kemarin, dari 3,23% menjadi 4,73% pada bulan November secara Year on Year.
“IHSG hari ini berpotensi akan bergerak pada rentang 6550 – 6660,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (17/12/2021).

