ANALIS MARKET (16/12/2021) : IHSG Diperkirakan Menguat
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, IHSG diperdagangkan kemarin (15/12), ditutup menguat (+0,16%) di level 6626,25. Para investor sempat was-was setelah rilis laporan neraca dagang dengan surplus yang melemah, terpancar dari pergerakan IHSG yang melemah setelah pembukaan pasar sesi 2. Neraca perdagangan Indonesia pada November 2021 kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 3.51 miliar. Nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 22,84 miliar, dibandingkan November 2020 yang sebesar US$ 15,26 miliar, terjadi peningkatan sebesar 49,70% YoY. Untuk impor, nilainya mencapai US$ 19,33 miliar atau naik dibandingkan dengan November 2020 yang sebesar US$ 12,66 miliar mengalami kenaikan 52,62%. Penguatan IHSG didukung oleh sektor keuangan (+0,45%), sektor industri (+0,39%), dan sektor konsumen non primer (+0,37%). Adapun investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 179,04 miliar, dengan saham-saham yang paling banyak dikumpulkan adalah: BBRI, ARTO, ADRO.
Di sisi lain, Bursa AS naik tajam pada akhir perdagangan Rabu pada waktu setempat (15/12), setelah The Fed mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi atau tapering era pandemi pada bulan Maret 2022, menjadikan periode Maret tersebut akhir dari kebijakan yang diterapkan selama masa pandemi. Seluruh indeks besar AS mengalami reversal dari yang sebelumnya bergerak di zona negatif pada awalawal perdagangan, hingga ditutup positif sangat tinggi pada perdagangan tadi pagi.
Adapun bursa Asia sudah bergerak positif pada perdagangan Kamis (16/12) pagi ini. Nikkei diperdagangkan +1,46% dan Kospi +0,60% pada saat laporan ini ditulis. Pergerakan bursa Asia yang sempat melemah kemarin akibat para investor mencerna data ekonomi yang cenderung kurang baik, dimana tingkat retail sales China turun (3,9% vs 4,9%), meskipun mencapai hasil yang tinggi pada industrial production (3,8% vs 3,5%).
Sementara dari dalam negeri, para investor akan menanggapi kepastian jangka waktu penghentian tapering oleh The Fed sebagai suatu katalis yang positif, meski Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa akan menaikkan tingkat suku bunga untuk mengendalikan situasi ekonomi. Dari dalam negeri sendiri, tingkat neraca dagang yang masih surplus meskipun melemah diperkirakan akan menjadi sentimen positif.
“IHSG hari ini diperkirakan menguat dengan rentang support dan resistance: 6580 – 6680,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (16/12/2021).

