ANALIS MARKET (10/12/2021) : IHSG Diperkirakan Bergerak Bearish
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, IHSG pada perdagangan kemarin (09/12), mengalami penguatan (+0.60%) serta berhasil ditutup di level 6643.93. Beberapa sentiment yang mendorong kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin salah satunya ada window dressing di akhir tahun ini, walaupun pada perdagangan kemarin invetor asing tetap membukukan net sell di pasar regular IHSG sebesar Rp 106.41 miliar dengan saham-saham yang paling banyak di distribusi adalah: BBCA, BBRI, SMGR, BBYB. Secara sektoral, indeks yang mendorong kenaikan IHSG, yaitu; consumer cyclicals (+1.96%), industrials (+1.65) dan technology (+1.37%).
Dari bursa AS, diperdagangan semalam (09/12), Wall Street terjadi aksi profit taking setelah 3 hari berturut-turut adanya kenaikan setelah meredanya kekhawatiran virus varian Omicron mereda. Adapun hal yang membuat Wall Street mengalami pelemahan, yaitu data inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS yang akan dirilis Jumat (10/12) pagi. Jika inflasi lebih panas daripada harapan, ada potensi tapering yang lebih cepat. Sementara Gubernur The Fed, Jerome Powell pekan lalu mengisyaratkan bahwa pertemuan bank sentral akan mencakup diskusi tentang pengurangan pembelian obligasi (tapering) yang lebih cepat.
Sementara itu, dari bursa Asia dibuka kompak melemah, pada perdagangan Jumat (10/12) pagi ini, indeks Nikkei dibuka melemah -0.63% serta index kospi dibuka melemah -0.70%, walaupun adanya sentiment positif dari China para investor merespon negative rilis data inflasi China pada November 2021 yang sebesar 2,3% year on year (yoy), lebih rendah dari perkiraan 2,5% yoy. Selain itu, China juga mengalami penurunan Producer Prices Index dari 13,5% yoy pada Oktober 2021 menjadi 12,9% yoy di November 2021.
“Dari dalam negeri, IHSG diperkirakan akan bergerak bearish, mengikuti bursa global, dengan rentang support dan resistance di level 6610 – 6670,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (10/12/2021).

