Indeks Kospi Terjun 2,38 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, terjun 56,80 poin, atau sekitar 2,38 persen, pada Selasa (22/9/2020), menjadi 2.332,59. Volume perdagangan mencapai 1 miliar saham senilai 17,5 triliun won atau sekitar US$15 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang turun 816 berbanding 80.
Indeks Kospi turun dipicu kekhawatiran berlangsungnya lockdown di Eropa dan lambannya perkembangan negosiasi terkait paket stimulus di Amerika Serikat.
“Kekhawatiran lockdown dan lambannya negosiasi paket stimulus memperparah kondisi pasar saham Korea Selatan yang sebelumnya sudah mengalami tekanan dari merosotnya saham sektor teknologi,” kata Choi Yoo-Joon, periset Shinhan Financial Investment, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 230 miliar won dan 769 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 992 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing anjlok 1,69 persen dan 3,79 persen. Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics dan Celltrion masing-masing merosot 1,22 persen dan 3,77 persen.
Saham perusahaan internet Naver dan Kakao masing-masing terjun 2,57 persen dan 3,16 persen. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor tergelincir 2,97 persen, saham perusahaan baja POSCO sebaliknya melonjak 1,83 persen.
Saham perusahaan kimia LG Chem melambung 1,91 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai lithium Samsung SDI naik 0,11 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 7 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.165 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, di saat Bursa Efek Tokyo, Jepang, tutup sehubungan berlangsungnya perayaan Hari Ekuinoks Musim Gugur. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,68 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 38,50 poin, atau sekitar 0,66 persen, menjadi 5.784,10. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Indonesia, Thailand, dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Vietnam dan Malaysia menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, merosot 42,63 poin, atau sekitar 1,29 persen, menjadi 3.274,30.

