Pemulihan Ekonomi, Jokowi Ingatkan Sisa Waktu Hingga Akhir September

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pemerintah masih berupaya meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Terutama dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020.

Karena itu, Presiden Jokowi masih menyimpan harapan Indonesia terhindar dari resesi ekonomi. Syaratnya pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 tidak boleh minus.

Pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen. Situasi itu membuat ekonomi terancam masuk jurang resesi.

"Pemulihan ekonomi nasional kita masih punya waktu sampai akhir September dalam tingkatkan daya ungkit ekonomi kita, tingkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan konsumsi rumah tangga di kuartal III ini," katanya, Senin (14/9/2020).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta jajarannya mempercepat program insentif, terutama bantuan tunai (cash transfer). Ini supaya uang beredar di masyarakat bisa meningkat, sehingga ekonomi pulih lebih cepat.

"Saya minta seluruh program insentif yang sifatrnya cash transfer agar betul-betul diperhatikan dan dipercepat," ujarnya.

Sebelumnya, pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi terkontraksi hingga minus 5,32. Jika pada kuartal III belum ada perubahan dan ekonomi masih minus, maka diyakini perekonomian Indonesia akan mengalami resesi.