Indeks Kospi Merosot 1,05 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 24,87 poin, atau sekitar 1,05 persen, pada Kamis (27/8/2020), menjadi 2.344,45. Volume perdagangan mencapai 898 juta saham senilai 14,9 triliun won atau sekitar US$12,6, dengan saham yang turun berbanding yang naik mencapai 725 berbanding 152,

Indeks Kospi merosot dipicu mencuatnya kekhawatiran penyebaran virus Corona (COVID-19) setelah terjadi 441 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir di Korea Selatan, jumlah tertinggi sejak 7 Maret lalu.

“Pasar saham hari ini terpengaruh tingginya jumlah kasus baru COVID-19 dan spekulasi diberlakukannya kembali pembatasan sosial,” kata Seo Sang-Young, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Bank of Korea tidak mengubah suku bunga dari  0,5 persen. Bank sentral Negeri Ginseng tersebut memperkirakan GDP Korea Selatan merosot 1,3 persen tahun ini, jauh lebih tajam dari perkiraan penurunan 0,2 persen pada Mei lalu.

Investor asing dan institusi masing melepas saham senilai 24 miliar won dan 473 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 466 miliar.

Saham perusahaan teknologoi Samsung Electronics anjlok 1,42 persen, sementara saham SK Hynix meningkat 0,38 persen.

Saham perusahaan internet Naver dan Kakao masing-masing menanjak 0,9 persen dan 4,72 persen. Saham perusahaan pengembang game NCSOFT melambung 5,5 persen.

Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics dan Celltrion masing-masing anjlok 1,35 persen dan 1,93 persen. Saham perusahaan kimia LG Chem menguat 0,66 persen, sedangkan saham perusahaan manufaktur baterai lithium Samsung SDI melambung 2,74 persen.

Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor anjlok 2,39 persen. Saham perusahaan baja POSCO melorot 2,33 persen.

Nilai tukar won menguat terhadap dolar Amerika Serikat, naik 1,8 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.185 won per dolar AS.

Bursa saham Asia relatif berada dalam tekanan hari ini dipicu kabar peluncuran rudal pemusnah kapal induk oleh Tiongkok di Laut China Selatan. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepan berakhir datar setelah sempat terdongkrak penguatan Wall Street.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 9,80 poin, atau sekitar 0,16 persen, menjadi 6.126,20. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Malaysia, dan Indonesia menguat, sedangkan Bursa Thailand, Vietnam, dan Filipina melemah.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 20,37 poin, atau sekitar 0,61 persen, menjadi 3.350,11. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong turun 210,64 poin, atau sekitar 0,83 persen, menjadi 25.281,15.