Dikaji, Penggabungan Bank Syariah Sebagai Alternatif Pembayaran

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir kembali mempertegas gebrakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi perusahaan pelat merah.

Kali ini, dirinya menyatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji penggabungan perbankan syariah pada tahun depan. Ini agar bank syariah lebih besar dan kuat sehingga menjadi alternatif pembiayaan.

"Kita sedang kaji bank-bank syariah, jadi semua kita coba merger. Insya Allah Februari tahun depan jadi satu," ujar Menteri Erick yang dalam acara diskusi virtual, Kamis (2/8/2020).

Rencana penggabungan ini akan dilakukan secara bertahap antara 3-4 Dapen BUMN.

Erick mengatakan, penggabungan dapen dilakukan dengan tujuan agar pengawasan perusahaan pengelola dana dalam jumlah besar ini lebih mudah sehingga tak terjadi lagi masalah-masalah korupsi hukum di BUMN.   

"Dan saya berusaha Dapen BUMN coba dikonsolidasikan, mungkin 3-4 Dapen, pelan-pelan bisa menyeluruhlah," kata Erick.

Indonesia, meurutnya, memiliki pangsa pasar keuangan syariah yang besar mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

"Kenapa saya menginginkan merger syariah? Karena Indonesia yang penduduk muslim terbesar tidak punya fasilitas itu. Nah, kalau syariah di merger, bisa menjadi top bank yang menjadi alternatif pilihan," katanya.

Rencana penggabungan Dapen ini sebetulnya bukan baru kali ini dihembuskan pendiri Mahaka Media ini. Pada 17 Januari 2020, rencana ini sudah dilempar Erick ke pasar. 

"Planning-nya ke depan kalau memang yang namanya Jiwasraya, Asabri, sudah baik, bertahap dana pensiun di perusahaan-perusahaan BUMN bisa dikonsolidasi supaya tidak terjadi hal-hal seperti ini. Nanti itu step-nya ada (dalam rencana Kementerian BUMN)," ujar Erick, Jumat (17/1/2020).

Rencana Erick tak lepas dari kasus gagal bayar yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang kini kasusnya sudah masuk ke meja hijau.

"Tapi yang pasti, ke depan yang namanya dana-dana pensiun yang ada di BUMN kita akan jadikan satu atap," ujar Erick.

Sebelumnya, dia meminta perusahaan negara bidang perbankan fokus menggarap pasar masing-masing. Dia berharap, bank pelat merah bersaing sehat dengan segmen yang jelas.

"Soal bank kan sebelumnya ada pemikiran holdingisasi, tapi saya berpikir berbeda. Saya harap bank-bank bersaing sehat tapi dengan segmen pasar yang jelas," ujar Errick.