ANALIS MARKET (28/7/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Variatif Cenderung Menguat
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Senin, 27/07/2020 kemarin, IHSG ditutup menguat 33 poin atau 0,66% menjadi 5.116. Sektor pertambangan, perdagangan, keuangan, aneka industri, infrastruktur, dan agrikultur bergerak positif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 444.9 miliar rupiah.
Adapun cerita hari ini akan kita awali dari:
1.SELANJUTNYA BAGAIMANA?
Pekan ini akan menjadi pekan yang cukup menyulitkan untuk pasar, bukan pasar kaget lho ya. Karena sejauh ini pekan ini akan cukup diwarnai oleh beberapa adegan aksi yang mungkin akan membuat pasar terluka. Mari kita awali dari ketegangan Amerika dan China. Pekan ini akan menjadi sebuah pembuktian apakah konsulat akan benar benar ditutup, atau hanya gertakan semata. Karena kalau kami lihat, China masih menaruh hati terhadap Amerika untuk tidak gegabah dalam membuat keputusan penutupan konsulat, meskipun Amerika sudah memiliki ketetapan hati terkait hal tersebut. Bendera yang sudah diturunkan di konsulat Amerika mungkin akan menjadi sebuah tanda bahwa penutupan bukanlah sesuatu yang main main, dan berpotensi untuk menambah ketegangan diantara kedua negara. Selain dari hubungan Amerika dan China, berikutnya adalah data GDP Amerika dan Eropa yang akan keluar pada pekan ini, yang dimana tentunya apabila kuartal kedua ini data perekonomian yang keluar negative, tentu secara teknis mereka akan memasuki resesi. Tapi secara proyeksi, data tersebut memang diperkirakan akan bertumbuh negative, sehingga hal tersebut tentu akan semakin memberikan keyakinan bahwa virus corona telah memberikan dampak yang serius terhadap perekonomian dunia, dan tampaknya akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan ini semua. Belum cukup luka yang ditimbulkan, perhatian mata pelaku pasar dan investor akan tertuju terhadap pertemuan The Fed yang akan diadakan pada tanggal 30 July nanti. Meskipun secara tingkat suku bunga tidak ada perubahan, namun secara kebijakan dan pandangan tentu akan sangat dinantikan. Khususnya terkait dengan beberapa program dari The Fed yang masih belum jalan semuanya. Kami berharap bahwa program tersebut dapat segera dikeluarkan apalagi ditengah tengah tekanan pertumbuhan Amerika yang kian semakin sulit, meskipun geliat ekonomi mulai terlihat. Beralih kepada Eropa, juga disana diperkirakan GDP Zona Eropa akan mengalami tekanan dan diproyeksikan negative yang itu artinya bahwa secara teknis mereka juga berpotensi untuk memasuki fase resesi. Fokus perhatiaan dari Zona Eropa akan datang dari German, France, Italia dan Spanyol yang diperkirakan akan mengalami kontraksi terkait dengan tingkat pertumbuhan ekonomi mereka. Spanyol mungkin akan terluka paling dalam terhadap perekonomian mereka sehingga kami agak khawatir dengan data yang akan muncul nanti. Kekuatan pelaku pasar dan investor yang sebelumnya sumringah terkait dengan adanya vaksin juga tampaknya belum mampu mengkompensasi sentiment negative yang hadir di pasar pekan ini. Namun akan berubah situasi dan kondisi seperti membalikkan telapak tangan apabila ternyata ada berita yang mengatakan, vaksin berhasil dan sukses diujicoba kepada manusia dan memberikan kesembuhan. Tentu seperti apapun data perekonomiannya, pasar akan sumringah secerah matahari pagi. Namun apakah hal tersebut mungkin ditengah minggu yang penuh dengan tekanan? Mungkin saja, apa sih yang tidak mungkin bagi pasar. Apa yang dianggap tidak mungkin, akan menjadi mungkin untuk pasar. Ditengah tekanan baik dari perekonomian maupun geopolitik, mungkin ada baiknya kita mulai melirik emas sebagai alternative investasi ditengah situasi dan kondisi seperti sekarang ini. Beberapa saham yang memiliki bisnis emas, dan obligasi mungkin akan menjadi sebuah pilihan untuk mendapatkan kesempatan. Mari kita berharap bahwa tekanan tersebut tidak membuat capital outflow semakin besar di pasar saham dan obligasi, karena biar bagaimanapun ditengah situasi dan kondisi seperti ini kita membutuhkan investor asing, khususnya di pasar obligasi untuk dapat menyerap penerbitan obligasi kita yang masih membutuhkan dana besar untuk menutupi deficit APBN 2020.
2.RINCIAN BANTUAN
Akhirnya apa yang disebut rencana, sudah dikeluarkan detailnya oleh Mitch Mcconnell pagi hari tadi. Beberapa detail yang bisa didapatkan dari RUU adalah sebagai berikut. 1. Asuransi pengangguran akan mengalami peningkatan sebanyak 70% dari upah pekerja sebelumnya, dimana akan menggantikan upah yang sebelumnya berada di $600 per minggu yang dimana akan selesai minggu ini karena ini minggu terakhir di bulan July. 2. GOP sudah menetapkan nilai manfaat sebesar $200 per minggu diatas rata rata apa yang mereka terima dari negara bagian hingga bulan September nanti. Pada bulan October nanti, penggantian akan berlaku sekitar 70% hingga maksimum $500 per minggu. 3. Berdasarkan proposal tersebut cek akan dikirimkan melalui pembayaran langsung dengan nilai $1.200 per orang atau $2.400 untuk pasangan. Nominal ini masih sama dengan yang telah disetujui pada bulan Maret. Seseorang yang menghasilkan pendapatan $75.000 hingga $150.000 untuk pasangan yang menikah yang dimana mengajukan pajak bersama akan mendapatkan pembayaran penuh yang disesuaikan. Namun bagi yang berpenghasilan lebih dari $99.000 untuk perorangan dan $198.000 untuk pasangan tidak akan menerima bantuan tersebut. 4. Rancangan undang undang tersebut akan melindungi segala bentuk entitas mulai dari bisnis, doctor, sekolah dari tuntutan hukum. 5. Rancangan undang undang tersebut masih menyisakan $190 miliar untuk PPP atau pinjaman Paycheck Protection Program. RUU tersebut memungkinan usaha kecil dengan kurang lebih dari 300 karyawan yang dimana menghasilkan pendapatan yang mengalami penurunan untuk dapat mengajukan permohonan bantuan pada putaran kedua. Hal tersebut juga akan memberikan otorisasi sebesar $100 miliar dalam bentuk pinjaman kepada bisnis yang bergerak secara musiman dan perusahaan yang bergerak dalam bidang sensus dengan berpenghasilan rendah. 6. RUU ini juga akan menyediakan bantuan senilai $105 miliar untuk membantu sekolah dalam mengadakan pembukaan pada musim gugur nanti. Sekitar $30 miliar dari jumlah tersebut akan masuk ke dalam perguruan tinggi, dan sebagian lagi akan membantu untuk melakukan pengamanan. 7. RUU tersebut juga termasuk sekitar $16 miliar untuk membantu negara negara bagian untuk meningkatkan kapasitas pengujian Covid 19. Sejauh ini McConnell dari Kentucky mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk menanggulangi wabah virus corona yang diseluruh negeri. Namun sejauh ini Partai Republik dan Demokrat masih berselisih terkait dengan proposal yang terbaik dalam menanggulangi wabah virus corona beserta dengan RUU yang disiapkan. Tentu kami berharap bahwa ditengah situasi dan kondisi tersebut, stimulus yang terbaru dapat segera dibahas dan disepakati bersama untuk dapat meredam volatilitas pasar.
3.LIRIKAN MAUT BPD!
Setelah menempatkan dana di Bank BUMN, pemerintah akan menempatkan dana di Bank Pembangunan Daerah (BPD) yaitu Bank Pembangunan Daerah (BPD) yaitu Jawa Barat dan Banten (BJB), DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo), Bali, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penempatan dana pemerintah tersebut bertujuan agar mampu mendorong dan menggerakkan perekonomian di daerah dari adanya dampak pandemi COVID-19. Pemerintah menempatkan dana sebesar Rp11,5 triliun. BPD yang mendapatkan penempatan dana pemerintah nantinya mampu menyalurkan kredit kepada sektor-sektor produktif dengan tingkat suku bunga lebih rendah. Tujuannya adalah sebagai usaha dari pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional, khusus ekonomi daerah. Diharapkan dengan penempatan dana tersebut dapat mendorong dan mendukung perekomian daerah yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi perekomian nasional. Tapi ingat, kalau ternyata ditempatkan tapi tidak disalurkan, sama saja percuma. Apa yang memang seharusnya diberikan oleh pemerintah, kami berharap juga tidak ditahan tahan, karena saat ini perekonomian kita membutuhkan stimulus untuk menopang perekonomian kedepannya. Meskipun sejauh ini dapat bertahan, tapi mau seberapa lama tanpa adanya dukungan stimulus? Tentu harapannya adalah supaya geliat ekonomi ini mampu dapat bertahan melewati masa masa sulit hingga masuk ke dalam fase pemulihan.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak variatif cenderung menguat dan ditradingkan pada level 5.067 – 5.166,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (28/7/2020).

