ANALIS MARKET (08/5/2020) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi benar benar mengalami penurunan, ditengah situasi dan kondisi yang kian memanas. Baik dari sisi virus, maupun dari sisi hubungan antara Amerika dan China.

Meskipun sebetulnya, ada beberapa berita baik, khususnya terkait dengan pembukaan kembali beberapa negara yang selama ini sudah melakukan lockdown.

Namun saat ini, bak gado-gado, semua sentimen dicampur menjadi satu.

Ditengah memanasnya hubungan China dan Amerika, tentu saja para pelaku pasar dan investor akan meminta imbal hasil yang lebih tinggi, dan itu merupakan sebuah kompensasi dari sebuah tingginya sentimen negative di negara emerging market.

Tidak hanya itu saja, keinginan Amerika untuk mengeluarkan surat utang senilai US$3 triliun tentu sedikit banyak akan memberikan implikasi terhadap pasar obligasi dalam negeri.

Satu sisi, tentu saja likuiditas dari US Treasury akan bertambah, apalagi US Treasury merupakan salah satu safe haven asset yang selalu menjadi peralihan ketika dunia dirundung sentimen negative, sehingga orang akan berpindah dari asset yang beresiko tinggi kepada asset yang memiliki nilai resiko rendah.

Dan bukan tidak mungkin, di tengah situasi dan kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, daripada berinvestasi di emerging market, pasar akan lebih memilih berinvestasi di instrument yang lebih aman, sehingga ada potensi capital outflow akan terjadi.

Memang benar, porsi portfolio asing di daerah emerging market tentu masih akan dijaga, namun mungkin porsinya tidak akan sebanyak biasanya. Kalaupun memang ada, pasti jumlahnya akan minim.

Dan untuk membuat instrument di emerging market tersebut lebih menarik, tentu saja imbal hasil obligasi di negara emerging market harus mengalami kenaikkan, tidak terkecuali Indonesia.

Selain itu, dengan tingkat likuiditas yang semakin bertambah, dollar akan cenderung mengalami pelemahan, dan akan membuat Rupiah kita berpotensi menguat dan bermain di level 14.000 – 15.000.

“Dipenghujung akhir pekan ini, tidak banyak yang dapat diramalkan tentang pergerakan pasar obligasi. Jumat (08/5) pagi ini, pasar akan dibuka melemah dengan pelemahan terbatas,” ungkap analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (08/5/2020).

Adapun cerita mengenai hubungan asmara Amerika dan China akan menghiasi cerita kita di pagi hari ini.

1.AKHIR KISAH CERITA CINTA?

Pada akhirnya apa yang kami khawatirkan sebelumnya mengenai hubungan China dan Amerika yang berpotensi kandas, mungkin bisa menjadi kenyataan. Sebelumnya Trump menyampaikan bahwa dirinya telah mengancam China untuk memberikan tariff baru terhadap China, sebagai pembalasan dari terciptanya wabah virus corona yang terjadi di Amerika. Hal ini sebagai bagian dari wabah virus corona yang telah memakan banyak korban jiwa, menyebabkan kontraksi ekonomi dan menurunkan peluang terpilihnya kembali Trump pada pemilu yang akan datang. Sejauh ini beberapa pilihan terkait dengan tindakan Amerika dengan China tengah dibahas dan akan menjadi tahap awal sebagai pembalasan dari Amerika. Trump sangat khawatir dengan peran China dalam asal mula virus dan penyebaran corona yang tengah terjadi saat ini. Trump juga menyampaikan bahwa apa yang sebelumnya telah disepakati mungkin akan menjadi prioritas nomor 2 saat ini, karena sekarang situasi mengenai virus menjadi prioritas nomor 1 dan sesuatu hal yang tidak dapat diterima. Diantara pilihan sanksi yang ada saat ini ada 2 kemungkinan, yaitu; pembatasan perdagangan dengan non tarif yang baru, dan mencabut kekebalan kedaulatan China, yang dimana itu artinya memberikan kemungkinan kepada pemerintah Amerika beserta masyaratnya untuk mengajukan tuntutan hukum untuk mencari ganti rugi atas apa yang disebabkan oleh wabah virus corona di pengadilan Amerika. Dalam waktu dekat minggu depan, para negosiator China dan Amerika akan mengadakan pertemuan mengenai kemajuan dalam mengimplementasikan kesepakatan fase pertama, setelah Trump sebelumnya mengancam akan membatalkan kesepakatan tersebut. Liu He akan datang mewakili China, dan Robert Lighthizer akan mewakili Amerika. Pertemuan ini sudah direncanakan dalam sambungan telepon ketika pertama kali, lagipula pertemuan ini merupakan sebuah bagian dalam kesepakatan untuk meminta Liu dan Robert untuk bertemu setiap 6 bulan sekali, sehingga pertemuan pekan depan merupakan pertemuan yang di majukan lebih awal dari pertemuan yang sudah disepakati. Presiden Trump tentu saja akan mengawasi pertemuan tersebut karena Trump ingin mendapatkan perkembangan mengenai situasi dan kondisi tersebut. Sebelumnya Trump mengatakan bahwa China telah berjanji untuk membeli barang barang dari Amerika senilai $ 250 miliar, dan sekarang mereka harus menepatinya. Mereka harus membeli karena kalau tidak membeli, maka kesepakatan akan kita batalkan. Padahal sebelumnya kalau kita mengingatnya, China selalu mengatakan bahwa mereka akan memenuhi komitmen tersebut meskipun ada wabah virus corona di Wuhan kala itu. Oleh sebab itu kami percaya, meskipun sedang berada dibawah tekanan, China akan tetap melakukan pembelian, sehingga seharusnya tidak akan terjadi permasalahan dalam kesepakatan.

2.TRUMP SIAP UNTUK MEMBAYAR

Presiden Trump tengah memperbaiki rencananya untuk membuka kembali Amerika untuk bisnis, agar perekonomian dapat kembali bangkit, meskipun langkah tersebut akan menyebabkan lebih banyak korban akibat virus corona, namun Trump mengatakan bahwa itu adalah harga yang harus ia bayar untuk mengembalikan ekonomi ke jalurnya. Trump mengatakan bahwa dirinya sedang menuju ke fase dua, dari respon Amerika terhadap virus corona, namun rencananya semula untuk membubarkan gugus tugas covid pada akhirnya dibatalkan, justru Trump mengatakan bahwa gugus tugas covid akan tetap menjalankan pekerjaannya tanpa batas waktu yang ditentukan. Beberapa orang mungkin akan terkena virus, namun Amerika harus membuka kembali perekonomian kita dan kita harus segera membukanya. Sejauh ini hal tersebut masih menjadi pro dan kontra, antara sector kesehatan yang memilih untuk menahan, dengan sector ekonomi yang mengatakan untuk terus berjalan. Menurut jajak pendapat, masyarakat Amerika yang khawatir tertular virus corona berkisar 69%. Ekonomi mungkin dapat terus berjalan, meskipun kita tentunya bisa mengubah tatanan hidup kita untuk sementara waktu agar kita tetap dapat bertahan meskipun ekonomi kembali berjalan. Trump melakukan hal tersebut karena pada akhirnya impact tersebut datang terhadap deficit yang terjadi di Amerika. Menteri Keuangan Amerika berencana untuk meningkatkan jumlah utang dalam lelang obligasi mendatang dengan rekor $96 miliar hal, ini akan digunakan untuk menyediakan dana pemerintah untuk memberikan stimulus terhadap perekonomiannya. Deficit negara diperkirakan akan melebihi $4 triliun untuk tahun ini. Hal ini pula yang memberikan The Fed juga ikut mencoba untuk mengambil gagasan untuk mencoba menerapkan tingkat suku bunga negative, tujuannya satu, hanya untuk mendorong perekonomian dapat segera bangkit.

“Kami merekomendasikan wait and see hari ini, ada potensi pasar akan bergerak dengan rentang 45 – 70 bps,” sebut analis Pilarmas.