BPS : April 2020 Terjadi Inflasi Sebesar 0,08 Persen

Pasardana.id - Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Senin (04/5) menyebutkan, pada April 2020 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,80.
Dari 90 kota IHK, 39 kota mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar 0,88 persen dengan IHK sebesar 103,16 dan terendah terjadi di Cirebon, Depok, dan Balikpapan masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 102,74; 105,84; dan 103,27.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang sebesar 0,92 persen dengan IHK sebesar 102,31 dan terendah terjadi di Bogor dan Semarang masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 105,93 dan 104,86.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto menilai, pergerakan inflasi yang lambat ini turut dipengaruhi rendahnya konsumsi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
"Pattern/pola ini tidak biasa, baisanya Ramadhan dan Idul Fitri meningkat, tapi tahun ini karena situsasi tidak biasa akibat COVID-19 jadi berubah. Jadi 0,08% inflasi ini melambat," beber Suhariyanto, di Jakarta, Senin (04/5).
Lebih rinci Suhariyanto menyampaikan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,09 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,23 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,18 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,20 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,42 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,34 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan.
Secara komulatif, lanjutnya, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2020 sebesar 0,84 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2020 terhadap April 2019) sebesar 2,67 persen.
BPS juga mencatat, komponen inti pada April 2020 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– April) 2020 sebesar 0,79 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (April 2020 terhadap April 2019) sebesar 2,85 persen.