ANALIS MARKET (04/3/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Bervariatif
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Selasa 03/03/2020, IHSG ditutup menguat 157 poin atau 2,94% menjadi 5.518. Sektor infrastruktur, barang konsumsi, aneka industri, keuangan, agrikultur, industri dasar, pertambangan, properti, dan perdagangan bergerak positif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 241.2 milyar rupiah.
Adapun cerita hari ini akan kita mulai dari;
1.TRUE STORY
The Fed pada akhirnya menurunkan tingkat suku bunga sebesar 50 bps sebagai sebuah langkah pertama di dalam keadaan darurat akibat virus corona. Sebuah langkah luar biasa sejak krisis keuangan 2008, bahwa The Fed kembali memangkas tingkat suku bunganya sebanyak 50 bps, dan ini menjadi sebuah tanda bahwa The Fed mulai beraksi, dan tentu saja hal ini merupakan sebuah kekhawatiran bagi The Fed bahwa fase ekspansi di Amerika dapat terhambat saat ini. Sebelumnya, G7 telah melakukan pertemuan melalui conference call, dan mereka telah berjanji untuk melakukan apa saja untuk memerangi krisis kesehatan dalam hal ini virus corona yang berubah dengan sangat cepat. Powell mengatakan, saya dan rekan rekan semuanya mengambil tindakan ini untuk menjaga ekonomi Amerika tetap kuat dalam menghadapi resiko baru terhadap virus corona yang mampu mempengaruhi prospek ekonomi. Sejauh ini, para pelaku pasar dan investor belum terkesan dengan apa yang dilakukan oleh The Fed atau G7 Conference call yang diadakan kemarin. Pasar saham di Amerika tetap berawarna merah meriah, dengan indeks S&P 500 turun lebih dari 3%, dan tentu saja pemotongan tingkat suku bunga The Fed membuat imbal hasil US Treasury kembali turun dibawah 1%, dimana hal ini merupakan imbal hasil terendah sepanjang masa. Para pelaku pasar dan investor menginginkan lebih dari The Fed untuk menurunkan tingkat suku bunga lebih banyak. Namun kami juga melihat bahwa penurunan juga tidak bisa dilakukan secara instant, karena tentu akan menciptakan culture shock. Penurunan harus dilakukan secara perlahan dan tepat, dan sejauh ini kami melihat apa yang dilakukan oleh The Fed sudah tepat. Sejauh ini Powell masih memberikan harapan bahwa masih akan ada pemotongan selanjutnya, khususnya pada pertemuan FOMC 17 – 18 Maret nanti, yang dimana The Fed sejauh ini masih akan memantau perkembangan selama beberapa minggu dan bulan mendatang. Powell menyampaikan bahwa dirinya tidak memiliki semua jawaban dari apa yang terjadi di pasar saat ini, karena hal tersebut membutuhkan berbagai jawaban dari Pemerintah, Professional dibidang kesehatan, Bank Sentral, dan semua yang berhubungan dengan hal ini untuk menghentikan kerusakan manusia dan ekonomi. Apa yang dilakukan oleh The Fed memang tidak akan mengurangi tingkat infeksi dan tidak akan memperbaiki rantai pasokan, namun kami percaya bahwa tindakan The Fed saat ini dengan pemotongan tingkat suku bunga sebanyak 50 bps, tentu akan membuat dorongan bagi perekonomian Amerika. Powell sekali lagi mengingatkan bahwa ekonomi Amerika tetap kuat, dan Powell akan melakukan apa saja untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya yang dimana saat ini sudah merupakan tahun ke 11 fase ekspansi tersebut yang merupakan rekor terpanjang. Kami melihat bahwa apa yang dilakukan oleh The Fed akan memberikan domino effect terhadap pelonggaran Bank Sentral di Negara lain di seluruh dunia, meskipun beberapa diantaranya ada yang memiliki tingkat suku bunga negative. Namun kami cukup bangga dengan apa yang dilakukan oleh The Fed karena The Fed memegang janjinya untuk melakukan apa yang diperlukan ketika ada data dan informasi yang masuk yang membutuhkan penyesuaian tingkat suku bunga. Apa lagi di tahun ini The Fed tidak ada keinginan untuk memangkas tingkat suku bunga.
2.G7 IN ACTION
G7 mengatakan bahwa mereka siap untuk bertindak untuk melindungi ekonomi mereka dari virus corona yang menyebar, meskipun kami belum mendengar dengan jelas apa yang akan mereka lakukan untuk melindungi perekonomian tersebut. G7 mengatakan bahwa mereka berkomitment untuk menggunakan semua tools kebijakan yang tepat untuk mencapai pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan dan melakukan perlindungan terhadap resiko penurunan. G7 telah memantau dan mengawasi perkembangan virus tersebut dan dampaknya terhadap perekonomian serta pasar global. Steven Mnuchin mengatakan kepada komite kongres pada hari Selasa kemarin, bahwa Pemerintahan Trump saat ini tidak akan mempertimbangkan kemunduran tarif pada China sebagai bagian dari upaya untuk melawan dampak ekonomi yang terjadi akibat virus corona. Pemerintah saat ini terus mengawasi dengan ketat perkembangan virus corona dan pengaruhnya terhadap masyarakat Amerika, pasar, ekonomi dalam artian yang lebih luas serta rantai pasokan. Sejauh ini Perekonomian Amerika masih tangguh dan siap untuk menghadapi virus corona. Sejauh ini para Menteri G7 siap untuk mengambil tindakan, termasuk langkah langkah fiscal yang sesuai untuk membantu dalam menanggapi virus dan mendukung perekonomian selama fase ini. Sejauh ini ada potensi pemangkasan 10 bps dari bank Sentral Eropa dan 25 bps dari Bank of England. Kami juga melihat ada potensi pemangkasan di Bank Sentral Canada pada hari Rabu ini. Sebagai informasi, G7 yang terdiri dari, Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, dan Kanada mengatakan bahwa Bank Sentral di masing masing Negara akan terus memenuhi janji mereka, untuk mendukung stabilitas harga dan menjaga pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga ketahanan keuangan di masing masing Negara tersebut.
3.MULAI DARI AUSTRALIA
Penyebaran virus corona yang masih terjadi saat ini berpotensi mempengaruhi kondisi ekonomi, Bank sentral Australia memangkas suku bunga ke rekor terendah pada keputusan Selasa ini yang menjadi stimulus pertama dari kebijakan bank sentral guna melawan dampak penurunan ekonomi akibat virus Corona. Ini merupakan penurunan keempat dari the Reserve Bank of Australia (RBA) kurang dari setahun membuat total suku bunga acuan menjadi 0,5% ditengah bukti ekonomi mengalami perlambatan di kuartal pertama 2020. Gubernur bank sentral Philip Lowe mengatakan bahwa epidemi virus Corona mempengaruhi ekonomi Australia dan sangat sulit untuk memperkirakan berapa besar dan lama kondisi ini akan berlangsung. Dan tentu saja Dewan siap untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut untuk mendukung perekonomian Australia. Atas dasar keputusan tersebut, Dollar Australia naik sebanyak 0.5% setelah keputusan tersebut. Lowe juga mengatakan bahwa beberapa kebijakan telah diumumkan oleh beberapa Negara lainnya termasuk China yang akan mendukung pertumbuhan. Disebagian besar Negara, termasuk Amerika, mereka memberikan harapan akan adanya stimulus moneter lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. Sejauh ini beberapa pembuat kebijakan global telah berusaha untuk meyakinkan pasar bahwa mereka siap untuk menanggapi epidemi ketika kekhawatiran meningkat yang mengakibatkan ekonomi dunia sedang menuju resesi. Tidak hanya itu saja, para pemimpin IMF dan Bank Dunia mengatakan bahwa mereka siap untuk membantu Negara Negara yang menjadi anggota. Lowe juga menyampaikan bahwa Corona Virus telah mengaburkan prospek ekonomi jangka pendek untuk ekonomi global dan itu memberikan arti bahwa pertumbuhan global pada paruh pertama 2020 akan menjadi lebih rendah. Masih terlalu dini untuk mengatakan seberapa besar efek dari virus corona tersebut, dan masih terlalu dini juga untuk mengatakan sejauh mana titik ekonomi global akan kembali menuju jalan yang lebih baik tahun ini. Sisi baiknya adalah, tidak hanya Bank Sentral Australia saja yang akan mengeluarkan stimulus, Pemerintah Australia juga telah memberikan indikasi bahwa mereka akan membantu sector ekonomi yang terkena pengaruh oleh virus corona. Dukungan juga disampaikan oleh Scott Morrison yang mengatakan bahwa Departement Keuangan akan bekerja sama dengan Lembaga lemabga lain untuk memberikan bantuan yang diperlukan. Sejauh ini kami melihat bahwa Bank Sentral Australia masih memiliki kesempatan untuk memangkas 1 kali lagi sebesar 25 bps apabila terjadi pelonggaran moneter kembali sebelum pada akhirnya mencapai batas bawah. Tanpa disadari, Lowe akan mendorong dirinya untuk ikut terseret ke dalam pelonggaran kuantitatif, apabila ternyata ekonomi Australia masih membutuhkan stimulus moneter lebih lanjut.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak bervariatif dan ditradingkan pada level 5.451 – 5.613,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (04/3/2020).

