ANALIS MARKET (27/3/2020) : Obligasi Jangka Pendek Jadi Pilihan
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada akhirnya pasar obligasi berbalik arah secara dramatis.
Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah ini angin sorga? Atau angin sepoi-sepoi?
“Kami melihat bahwa penguatan satu hari ini merupakan sesuatu yang tidak biasanya terjadi, yang menarik perhatian adalah bahwa penguatan obligasi 5y dan 10y melebihi batas resistansinya, namun penguatan 15y dan 20y masih belum melebihi batas resistensinya. Itu artinya para pelaku pasar dan investor cenderung memilih lebih banyak berinvestasi di obligasi jangka pendek ditengah situasi dan kondisi saat ini,” ungkap analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (27/3/2020).
Ditambahkan, ditengah situasi dan kondisi yang cenderung tertekan seperti ini, kami melihat bahwa penguatan ini hanyalah sementara saja. Karena kalau melihat kepemilikan asing, kembali mengalami penurunan dari sebelumnya 34.5 menjadi 33.8%. Itu artinya asing masih belum melirik pasar obligasi sebagai sebuah moment yang tepat untuk kembali masuk.
Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, pelaku pasar dan investor masih mencermati situasi dan kondisi, khususnya perkembangan kasus wabah corona yang terjadi di Indonesia.
Stimulus yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia menjadi salah satu obat kuat yang memberikan kekuatan hari ini, dan mungkin hingga besok.
“Namun kami melihat selama wabah tersebut tidak bisa dikendalikan, maka tekanan akan selalu mengikuti. Wabah harus bisa dikendalikan terlebih dahulu, sehingga tekanan baik jangka pendek maupun panjang akan berkurang dengan sendirinya,” jelas analis Pilarmas.
Adapun cerita hari ini akan kita mulai dari;
1.AMUNISI THE FED
Baru saja kemarin kami melihat tentang bagaimana cara China dan Amerika menangani wabah virus corona dan bagaimana cara kedua Negara tersebut memberikan stimulusnya dengan cara yang berbeda. China yang lebih terfokus terhadap pengendalian wabah terlebih dahulu, lebih menahan amunisi mengenai stimulus secara bertahap hingga wabah tersebut bisa dikendalikan dan langkah selanjutnya adalah mendorong pemulihan. Agar pemulihan dapat berjalan dengan cepat, China baru mengeluarkan amunisi terkait dengan stimulus yang akan diberikannya. Bertolak belakang dengan China, Amerika yang saat ini belum mampu mengendalikan wabah virus corona tersebut, cenderung bergerak beriringan antara pengendalian wabah dengan kebijakan mengenai stimulus ekonomi. Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang akan terjadi apabila, antara kebijakan ekonomi dengan wabah virus corona, virus corona tersebut belum mampu dikendalikan penyebarannya? Pertanyaan kami ini langsung dijawab oleh Powell yang mengatakan bahwa Bank Sentral akan terus mempertahankan upayanya untuk terus mendukung aliran kredit dalam perekonomian Amerika yang sedang tersengat oleh adanya wabah virus corona. Powell mengatakan bahwa kami tidak akan pernah kehabisan amunisi. Itu tidak akan pernah terjadi. Kami akan terus melakukan segala usaha dengan agresif seperti yang kami lakukan selama ini. Tentu hal ini memberikan keyakinan, ketenangan, kekuatan, bahwa The Fed mampu melewati ini semua dan siap untuk menopang perekonomian Amerika. Selama kurang lebih 3 minggu terakhir, Bank Sentral Amerika terus menunjukkan berbagai tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari sebuah usaha untuk menjaga perekonomian Amerika dari dampak virus corona. Mulai dari pembelian obligasi, fasilitas darurat untuk meningkatkan kredit, menjaga likuiditas dollar di seluruh dunia, hingga pinjaman langsung ke dalam bisnis Amerika. Powell mengatakan bahwa kami mengetahui kegiatan ekonomi akan mengalami penurunan secara substansial pada kuartal ke dua nanti, dan ini berarti memberikan indikasi bahwa Amerika berpotensi untuk memasuki resesi, namun itu semua hanyalah sementara. Pada titik tertentu kami akan mengendalikan penyebaran virus dan pada saat itulah kepercayaan akan kembali, bisnis akan berjalan kembali, dan semua akan kembali bekerja. Powell juga memberikan nada yang lebih optimis dengan mengatakan bahwa kalian mungkin melihat kenaikkan yang signifikan dalam pengganguran, penurunan yang signifikan dalam aktivitas ekonomi, namun akan selalu ada sisi baik yang akan terjadi. Selama ini kami selalu menyampaikan bahwa pengendalian virus merupakan sesuatu yang lebih penting, vaksin memang penting, namun pengendalian virus jauh lebih penting untuk menekan dampak kerusakan. Dan akhirnya Anthony Fauci, seorang Direktur dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular mengatakan bahwa semakin cepat kita mengendalikan penyebaran virus, maka masyarakat akan mendapatkan kembali kepercayaan diri mereka. Powell mengatakan bahwa RUU yang baru saja disahkan akan memberikan bantuan dan stabilitas. Undang Undang tersebut akan memberikan dana tambahan untuk Departement Keuangan Amerika yang akan digunakan untuk meningkatkan pinjaman yang akan diberikan oleh The Fed, dan tentu saja Bank Sentral juga akan meletakkan fondasi agar pemulihan ekonomi dapat berjalan dengan lebih cepat.
2.INDIA VS CORONA
Pemerintah India pada akhirnya mengumumkan stimulus dengan dana sebesar 1.7 Triliun Rupee atau $22.6 miliar sebagai bagian dari langkah langkah untuk mengurangi dampak perekonomian yang diakibatkan oleh wabah virus corona yang menekan masyarakat kelas menengah kebawah yang berada di India. Rencana tersebut akan mencakup bantuan langsung tunai serta ketahanan pangan. Paket stimulus tersebut akan meringankan beban para pekerja migran. Dukungan bantuan tunai termasuk didalamnya ada dukungan terhadap petani, gas gratis selama 3 bulan, dana pensiun untuk jangka waktu yang sama serta asuransi 5 juta rupee untuk para pekerja medis yang selama ini menolong para pasien virus corona. Sejauh ini India, sebagai ekonomi terbesar ketiga di Asia telah bergabung dengan Negara lainnya untuk memberikan stimulus ditengah tengah situasi dan kondisi lockdown dalam kurun waktu 3 minggu sebagai bagian dari pencegahan penyebaran virus. Pemerintah India memiliki target untuk current account deficit akan berada di kisaran 3.8% secara year to date. Sejauh Ini kami berharap bahwa India mampu menjangkau setiap lapisan masyarakatnya karena India merupakan salah satu Negara dengan penduduk terpadat didunia, sehingga pencegahan dan pengendalian penyebaran virus tersebut menjadi sesuatu yang sangat penting.
3.AVENGERS FROM G20
Presiden Trump mengatakan bahwa para pemimpin Negara dari G20 tengah membahas bagaimana pentingnya untuk berbagi data dan informasi selama wabah virus corona tersebut, tatkala jumlah korban di Amerika telah melebihi China. Sejauh ini Amerika mengalami peningkatan sebanyak 20% dalam kurun waktu 24 jam. Para pemimpin G20 telah memberikan suntikkan sebanyak lebih dari $5 triliun ke dalam pasar ekonomi global dan berkomitmen untuk melakukan apapun untuk mengatasi wabah virus corona tersebut. Tentu hal ini merupakan sesuatu yang baik, karena berbagai Negara siap bekerjasama untuk menanggulangi wabah virus tersebut, sehingga mempercepat proses adanya vaksin yang memberikan harapan untuk sembuh lebih besar. G20 juga mengatakan bahwa mereka akan terus melakukan dukungan fiscal yang lebih berani dan dalam jumlah yang sangat besar. Besaran tersebut yang diikuti dari ruang lingkup yang lebih luas akan membuat ekonomi global dapat bangkit kembali, dan menetapkan fondasi yang lebih kuat terhadap pekerjaan dan pemulihan pertumbuhan. Tidak hanya itu saja, G20 juga berjanji untuk focus terhadap manufacture dan investasi yang dimana memenuhi kebutuhan pasokan medis serta memastikan ketersediaan dengan harga yang terjangkau atas dasar kesetaraan.
4.SEBUAH STIMULUS
Menghadapi dampak negatif dari krisis covid-19 terhadap perekonomian dalam negeri, pemerintah Sudah kucurkan Rp 158T untuk Hadapi Krisis Covid-19. Sekretaris Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menjelaskan stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah terdiri dari paket pertama senilai Rp 10,3 triliun pada 25 Februari silam, paket kedua senilai Rp 22,9 triliun pada 13 Maret dan pelebaran defisit 0,8% dari produk domestik bruto (PDB) sekitar Rp 125 triliun. Stimulus untuk mengatasi dampak negatif wabah virus corona yang menyebar di Indonesia yang juga akan berpengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia dan guna membantu masyarakat dan dunia usaha melewati masa sulit akibat pandemi corona. Hal ini merupakan langkah pemerintah dalam memitigasi dampak negative yang lebih besar terhadap perekonomian akibat pandemic virus tersebut yang menyebar di Indonesia yang juga akan berpengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kami merekomendasikan wait and see,” sebut analis Pilarmas.

