Indeks Kospi Anjlok 3,43 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, anjlok 62,89 poin, atau sekitar 3,43 persen, pada Jumat (13/3/2020), menjadi 1.771,44. Volume perdagangan mencapai 1,02 miliar saham senilai 13,11 triliun won atau sekitar US$10,76 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 867 berbanding 30.
Indeks Kospi sempat terjun bebas 8 persen di awal perdagangan terpengaruh keterpurukan yang berlangsung di Wall Street sehingga trading sempat dihentikan. Angka indeks kemudian menguat setelah Menteri Keuangan Korea Selatan Hong Nam-Ki dan Gubernur Bank of Korea Lee Ju-Yeol sepakat untuk meluncurkan kebijakan yang dapat mendukung pasar modal dalam menghadapi volatilitas.
“Pernyataan tersebut menghindarkan Bursa Korea dari keterpurukan,” jelas Noh Dong-Kil, analis NH Investment & Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing menjual saham senilai 1,24 triliun won, sedangkan investor institusi dan ritel total membeli saham senilai 1,11 triliun won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics anjlok 1,7 persen, sedangkan saham SK Hynix melemah 0,4 persen. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan perusahaan baja POSCO masing-masing terjun 8,2 persen dan 3,9 persen.
Nilai tukar won melemah ke level terendah dalam enam bulan terakhir terhadap dolar Amerika Serikat, turun 12,80 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.219,30 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi pelemahan hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang anjlok 1,3 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia melambung 234,70 poin, atau sekitar 4,42 persen, menjadi 5.539,30. Bursa saham Asia Tenggara mengalami keterpurukan, termasuk juga di Indonesia.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, anjlok 36,06 poin, atau sekitar 1,23 persen, menjadi 2.887,43. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 240,66 poin, atau sekitar 0,99 persen, menjadi 24.068,41.

