ANALIS MARKET (24/2/2020) : IHSG Berpeluang Bergerak Melemah
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Jumat 24/02/2020, IHSG ditutup melemah 60 poin atau 1.01% menjadi 5.882. Sektor industri dasar, agrikultur, barang konsumsi, perdagangan, properti, aneka industri, kauangan, dan pertambangan bergerak negative dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 383 miliar rupiah.
Adapun cerita hari ini akan kita mulai dari;
1.AMERIKA VS INDIA
Sejauh ini kesepakatan dagang antara Amerika dan India, mungkin bisa dilakukan mungkin juga tidak bisa dilakukan. Kebijakan Amerika yang mengatakan bahwa First America, dan kebijakan India yang mengatakan Make in India berpotensi untuk membuat kesepakatan kedua Negara tersebut tidak tercapai akibat ego masing masing. Namun bukan berarti kesepakatan tersebut tidak bisa dicapai. Meera Shankar mengatakan bahwa selama masing masing Negara memiliki kesabaran dan waktu yang lebih lama, tentu saja kesepakatan dapat tercapai. Mungkin ada beberapa hambatan kecil yang bisa ditangani dengan segera, namun ada juga hambatan yang lebih besar yang dimana membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan kesepakatan. Trump akan melakukan perjalanan ke India pada hari Senin, dengan waktu 2 hari. Trump akan mengunjungi New Delhi dan Ahmedabad, yang dimana daerah tersebut merupakan Negara bagian Gujarat tempat dimana Modi berasal. Tadinya sengketa antara Amerika dan India dimulai dari ketika Amerika mengeluarkan India dari program pembebasan Negara Asia Selatan untuk bisa mengekspor ke Amerika tanpa tarif. Namun India ngambek, dan langsung memberikan tarif pembalasan terhadap 28 produk Amerika. Namun kami melihat ada potensi kerjasama yang lebih besar terkait dengan pertahanan, energi, peralatan medis, dan pertanian. Sejauh ini kami melihat bahwa rencana india untuk memperkenalkan undang undang privasi data yang komprehensif dapat membuat kesepakatan akan menjadi semakin rumit. RUU Perlindungan Data Pribadi akan membuat hambatan bagi perusahaan teknologi Amerika untuk berekspansi di India, Facebook dan Google mungkin akan memiliki hambatan. Saat ini Rancangan Undang Undangan tersebut sedang ditinjau di Parlemen dan untuk sementara ini akan melarang perusahaan untuk memproses informasi pribadi yang sensitive diluar India. Sementara informasi yang sensitive mengenai data pribadi dapat ditransfer ke luar Negara namun harus dalam keadaan khusus, sehingga server harus tetap berada di India. Jika Perusahaan ingin menggunakan informasi pribadi seseorang, maka mereka harus meminta izin eksplisit. Ini mirip dengan Peraturan Perlindungan Data umum yang berada di Eropa. Well, mari kita harapkan bahwa Amerika dan India bisa mendapatkan titik temu, sehingga hal ini sedikit banyak memberikan angin segar ditengah situasi dan kondisi yang semakin memanas.
2.BANK SENTRAL CHINA
Bank sentral China akan terus mengambil langkah lebih lanjut untuk mendukung ekonomi yang dimana saat ini masih dilanda virus, termasuk diantaranya akan melepaskan lebih banyak likuiditas dan menurunkan biaya pendanaan untuk Perusahaan. Bank Rakyat China juga akan memandu suku bunga pasar yang lebih rendah serta menjaga likuiditas yang memadai untuk membantu Perusahaan yang terkena dampak epidemi Virus Corona. Pelepasan lebih banyak likuiditas akan menyesuaikan kriteria pemotongan rasio persyaratan cadangan yang telah ditargetkan. Sejauh ini, Ruang kebijakan moneter di China masih sangat memadai, dan tools yang dibutuhkan juga masih dalam kondisi cuukup. Bank Sentral China yakin bahwa PBOC akan mampu mengimbangi dampak dari epidemi tersebut. Bank Sentral China akan menekan tingkat suku bunga kredit riil, terutama untuk Perusahaan kecil, dengan meningkatkan mekanisme transmisi tingkat suku bunga dasar kredit dan suku bunga acuan pinjaman baru. Sejauh ini China telah memangkas tingkat suku bunga utamanya dalam beberapa minggu terakhir, termasuk diantaranya tingkat suku bunga pinjaman yang baru dipangkas pada hari Kamis minggu lalu yang dimana langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi ketegangan keuangan yang terjadi pada Perusahaan Perusahaan yang menghadapi gangguan bisnis yang semakin parah yang diakibatkan oleh adanya virus corona tersebut. Bank Sentral China mengatakan bahwa dampak dari epidemi tersebut akan terbatas, dan China akan terus berusaha untuk memenuhi target pembangunan ekonomi dan social tahun ini. Wakil Gubernur Bank Sentral China, Chen Yulu, mengatakan bahwa dampak dari Virus Corona terhadap perekonomian China akan bersifat jangka pendek, dan terbatas. China akan percaya diri akan mengalahkan epidemi yang terjadi. Bank Sentral China percaya bahwa epidemi ini akan segera berakhir, permintaan untuk konsumsi dan investasi akan sepenuhnya keluar dan ekonomi China akan pulih dengan cepat. Sejauh ini kami melihat bahwa pertumbuhan ekonomi China pada kuartal pertama mungkin akan menunjukkan perlambatan yang tajam, dengan kisaran mengalami penurunan menjadi sekitar 3% - 4.5%, yang dimana akan lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang dimana 6%, dan ini merupakan laju terlemah dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Namun yang paling melegakan adalah ketika para pemimpin penting China mengatakan kepada mereka bahwa China akan flexible dalam kebijakan moneter dan fiscal, yang dimana itu artinya Pemerintah China ingin kembali menghidupkan roda perekonomian China dalama waktu sesingkat singkatnya yang telah terpukul sebelumnya oleh virus korona. Kebijakan fiscal akan menjadi lebih proaktif, proyek konstruksi akan dipercepat. Karena kalau tidak segera didorong perekonomian China, maka S&P Global sudah memberikan peringatan bahwa apabila krisis kesehatan yang saat ini terjadi di China dapat menyebabkan rasio kredit macet dalam system perbankan China menjadi 3x lipat. Hal ini tentu saja membuat China harus bergerak cepat didalam menangani epidemi wabah virus tersebut. Anggota Politbiro telah berjanji untuk meningkatkan upaya untuk mendukung industry yang terlibat dalam vaksin, bio medika, peralatan medis, serta jaringan telekomunikasi 5G dan industry. Selain itu juga Pertemuan politburo kemarin menunjukkan pergeseran yang lebih jelas dari sebelumnya focus terhadap kebijakan menuju pro pertumbuhan ekonomi yang dimana tujuannya adalah menahan virus dan menstabilkan ekonomi. Dalam pertemuan tersebut mereka berjanji untuk mencapai target pertumbuhan dan menjadi tonggak pembangunan social serta mengamankan kemenangan yang menentukan dalam membangun masyarakat yang makmur.
3.KOMITMEN POLITBIRO CHINA
Mereka mengatakan bahwa anggota Politbiro akan lebih mendukung untuk memastikan pertumbuhan, dimana kebijakan fiscal akan menjadi lebih proaktif dan kebijakan moneter akan lebih fleksibel. Di sisi fiscal, pertemuan itu menandakan peran yang lebih besar bagi Bank Bank Pemerintah dalam mendorong investasi public. Di sisi moneter, pertemuan itu mendesak layakan keuangan untuk menargetkan penahanan virus, memulihkan operasi dan memperluas ekonomi riil. Komitmen kedua, langkah langkah dukungan akan lebih memiliki target yang jelas, yang dimana dukungan bantuan tersebut akan difokuskan untuk membantu sector sector yang terkena dampak paling parah. Ketiga, Politbiro juga akan memperkuat langkah langkah untuk memperluas permintaan yang efektif dan proaktif melalui percepatan investasi.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 5.855 – 5.912,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (24/2/2020).

