Gelar IPO Masterclass, EY Indonesia Dukung Edukasi Calon Emiten
Pasardana.id – Ernst & Young (EY) secara rutin mengeluarkan hasil riset “Global IPO Trends Report” yang dirilis tiap kuartal.
Laporan ini dibuat khusus untuk memberikan informasi seputar insights, tren pasar, dan outlook untuk wilayah Amerika, Asia Pasifik, Jepang, dan EMEIA.
Dalam laporan terbarunya, disebutkan bahwa di tahun 2020 ini, ketegangan perdagangan antara AS, China dan Eropa; hasil dari Brexit; dan ketidakpastian sehubungan dengan stabilitas beberapa ekonomi Eropa akan memudar dan akan berdampak positif pada keseluruhan sentimen IPO khususnya diparuh kedua tahun ini.
Menyikapi hal tersebut, PT Ernst & Young Indonesia kembali menyelenggarakan program Initial Public Offering (IPO) Masterclass dengan tema “Funding Growth Through IPO” pada 11-12 Februari 2020.
Acara yang dilakukan hingga 2-3 kali dalam setahun ini merupakan yang pertama di tahun 2020, terhitung sejak IPO Masterclass perdana yang dihelat pada Juli 2018.
Program EY Indonesia IPO Masterclass adalah bentuk kontribusi EY untuk terus mendukung pertumbuhan emiten dalam memajukan pasar modal di Indonesia.
Berdasarkan hasil riset Global IPO Trends Report: Q4 2019, di tahun 2019 Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil menduduki peringkat ke-8 untuk jumlah IPO terbesar di dunia dengan total 54 emiten baru, setara 4,8% dari total jumlah IPO dunia.
“Melihat hasil riset global IPO tahun lalu, kami yakin dengan peluang Indonesia sebagai bagian dari rapid-growth market. Oleh karena itu, edukasi terkait proses dan tahapan-tahapan go-public menjadi penting seiring dengan tumbuhnya peminat IPO setiap tahunnya. Kami turut mengundang stakeholder terkait seperti BEI, Investment Bank, Lawyer, dan perusahaan public relation sebagai guest speaker. Harapan kami, perspektif para guest speaker mengenai proses listing dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kesiapan peserta untuk melantai di bursa,” ujar Sahala Situmorang selaku Partner Transaction Advisory Services EY Indonesia dalam siaran pers, Rabu (12/2).
Berbeda dengan sesi sebelumnya, IPO Masterclass kali ini terbuka untuk semua sektor atau industri.
Diskusi pada sesi hari pertama meliputi topik terkait dampak teknologi dan tantangan dalam mendapatkan saham.
Pihak BEI turut berbagi topik baru seputar alternative non-equity listing options yang mencakup obligasi dan asset-backed securities.
Terdapat total 37 peserta yang merupakan perwakilan Direksi dan Komisiaris perusahaan-perusahaan dari berbagai industri di Indonesia.

