Bos Food Station Tjipinang Jaya Bantah Virus Corona Jadi Penyebab Kelangkaan Bawang Putih
Pasardana.id - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi membantah kelangkaan stok bawang putih saat ini, ada kaitannya dengan kondisi eksternal seperti virus corona di China.
Menurutnya, kelangkaan stok bawang putih karena banyaknya permintaan dan stok bawang putih yang menipis.
"Virus corona yang ada di Wuhan itu sebenarnya tidak ada pengaruh apa-apa. Ini masalah suplai demand dan kemudian kebutuhan market," ujar Arief di Toko Tani Indonesia Center, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).
Dirinya menyebutkan, kouta impor bawang putih ke China sendiri terakhir dilakukan pada 31 Desember 2019 lalu. Sehingga kenaikan terjadi saat ini tidak ada hubungannya dengan virus asal China tersebut.
"2020 lagi sedang dihitung (kouta impornya) dari teman-teman Kementan dan Kemendag," katanya lagi.
Lebih lanjut Arief menuturkan, pihaknya tengah menunggu rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian untuk melakukan impor bawang putih. Hal ini penting untuk menambah stok bawang putih.
Apalagi, kata Arief, berdasarkan ketentuan Kementan diharuskan menanam 5 persen tanaman bawang putih dari total RIPH.
"Kita hanya mengatur suplai demand pasokan dan inventory jadi stok management yang penting," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan, impor bawang putih tidak hanya dari China saja. Tetapi juga terdapat negara lain yang menjadi penyuplai bawang putih ke Indonesia.
"Bawang putih kan tidak hanya dari China. Dari dulu ada alternatif (import) dari India dan Brazil," pungkas Agung.

