Menko Airlangga Minta Nilai IPO Digenjot
Pasardana.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan 51 emiten baru sepanjang tahun 2020, dengan total nilai penggalangan dana sebesar Rp5,49 triliun.
Besaran nilai total penggalangan dana tersebut, menjadi perhatian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sambutan penutupan perdagangan akhir tahun 2020 di gedung BEI, Kamis (30/12/2020).
“Tahun ini, jumlah IPO (Initial Public Offering) termasuk terbanyak di kawasan ASEAN, tantangannya tentu nilai IPO hanya Rp5,2 triliun,” ucap Airlangga.
Sementara itu, Direktur Utama BEI, Inarno Djayadi dalam konferensi pers tutup tahun 2020 menjelaskan, jumlah IPO tahun 2020 yang mencapai 51 emiten menjadi terbanyak di kawasan ASEAN, tapi dari sisi nilai masih dibawah bursa Thailand dan Malaysia.
“Nilai IPO per 18 Desember 2020, kita (BEI) nomor 3 sebesar USD0,03 miliar, sedangkan bursa Malaysia lebih besar sedikit USD0,48 miliar,” ujar dia.
Namun tahun depan, lanjut Inarno, BEI mengharapkan dapat menggaet 30 emiten baru. Tapi dengan total pengalangan dana lebih besar.
“Tahun depan akan ada nilai IPO yang besar-besar,” kata dia.
Seperti diketahui, salah salah calon pendatang baru di papan perdagangan BEI itu adalah wahana perdagangan digital dengan merek dagang Tokopedia.
Tokopedia disebut mengincar dana Rp14 triliun dari IPO. Tapi melalui penawaran saham perdana di Bursa Amerika Serikat dan Indonesia.

