Dua Calon Emiten Cari Rp200 Miliar Dalam Satu Minggu
Pasardana.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan pernyataan efektif penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk dan PT DCI Indonesia Tbk pada tangal 29 Desember 2020.
Selanjutnya, berdasarkan surat penitipan efek kolektif pada Kustodian Sentral Indonesia (KSEI), Rabu (30/12/2020) disebutkan, PT DCI Indonesia Tbk pada tanggal 30 Desember 2020 memasuki masa penawaran umum, dengan menawarkan sebanyak 357.561.900 lembar saham seharga Rp420 per lembar saham.
Dengan demikian, calon emiten pusat data ini akan meraup dana sebesar Rp150,175 miliar dari IPO.
Adapun masa penjatahan pada tanggal 4 Januari 2021 dan efek bersifat ekuitas DCI Indonesia akan dicatatkan dipapan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 6 Januari 2021.
Dalam aksi korporasi ini, DCI Indonesia menunjuk Buana Capital Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek dan PT Raya Saham Registra selaku Biro Administrasi Efek (BEA).
Sementara itu, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk akan memasuki masa penawaran umum pada tanggal 4 - 8 Januari 2021.
Pada masa itu, perseroan menawarkan sebanyak 250 juta lembar saham dengan harga penawaran Rp200 per lembar saham. Sehingga calon emiten kesehatan itu akan meraup dana sebesar Rp50 miliar.
Adapun masa penjatahan jatuh pada tanggal 12 Januari 2021 dan akan dicatatkan pada papan perdagangan BEI pada tanggal 15 Januari 2021.
Untuk itu, perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia selaku penjamin emisi efek dan PT Adimitra Jasa Korpora selaku BAE.

