Anteraja Catat Peningkatan Pendapatan Lebih Dari 225% di Semester I-2020
Pasardana.id – Kondisi pandemi COVID-19 yang dimulai pada awal tahun 2020, relatif membawa dampak positif terhadap industri e-commerce dan jasa pengiriman di Indonesia.
Menurut data dari RedSeer, selama pandemi industri e-commerce mengalami lonjakan sebesar 69%.
Anteraja, perusahaan jasa pengiriman barang berbasis teknologi di bawah naungan PT Tri Adi Bersama melihat potensi bahwa industri ini memerlukan jasa pengiriman barang yang dapat menyeimbangi pesatnya perkembangan industri e-commerce.
Imbauan untuk melakukan semua aktivitas dari rumah dan meminimalisir kontak langsung dengan orang lain, sejalan dengan metode pengiriman barang yang Anteraja terapkan, dimana Satria (kurir Anteraja) akan langsung menjemput barang dari pengirim tanpa adanya batas minimal jumlah barang yang dijemput.
“Ini merupakan salah satu keunggulan Anteraja dari jasa pengiriman lainnya yang mengharuskan pengirim untuk melakukan drop-off di gerai agen jasa pengiriman.” ungkap VP Sales and Marketing Anteraja, Andri Hidayat dalam siaran pers, Selasa (06/10).
Keunggulan lain, lanjutnya, Anteraja sudah menerapkan digitalisasi layanan sejak pertama kali berdiri di tahun 2019.
“Ditopang dengan kehadiran teknologi mutakhir dalam proses pengiriman barang, membuat Anteraja semakin mengokohkan diri sebagai perusahaan online express logistic yang mampu bersaing di industri logistik di Indonesia,” sambung Andri.
Lebih lanjut diungkapkan, bisnis Anteraja berhasil mencatatkan pertumbuhan yang pesat di semester I-2020, dengan peningkatan pendapatan lebih dari 225% menjadi Rp269,92 miliar dari Rp83,15 miliar pada akhir tahun 2019 lalu.
Hingga saat ini, layanan Anteraja sudah tersebar di 32 provinsi dan lebih dari 260 titik di seluruh Indonesia, serta diperkuat dengan kehadiran 5.000 Satria.
Sedangkan dari sisi volume pengiriman, sampai dengan Agustus 2020 rata-rata pengiriman tercatat di angka 200.000 parcel per hari, yang mana sebelum pandemi Covid-19 rata-rata pengiriman tercatat 100.000 parcel per hari.
Ditambahkan, selain menyasar konsumen dari segmen e-commerce, Anteraja juga menargetkan konsumen dari segmen korporasi melalui BisnisAja.
Layanan BisnisAja membidik segmen B2B dengan tujuan mempermudah mereka melakukan analisa biaya pengiriman paket secara otomatis (cost management), dan pemantauan pengiriman dengan menyediakan laporan pengiriman melalui dashboard (operation management).
Menurut Andri, melalui layanan BisnisAja, Anteraja menargetkan 1.000 pelanggan dari segmen korporasi hingga akhir tahun 2020.
“Di tengah kondisi pandemi saat ini, beragam perubahan menuntut para pelaku bisnis untuk adaptif, beruntung bagi Anteraja yang sudah melibatkan teknologi dalam model bisnisnya. Selain pemanfaatan teknologi untuk aktivitas online, Anteraja juga tidak lupa untuk memperkuat branding dari sisi offline, sehingga Anteraja pada tahun ini dianugerahi ‘OMNI Brands of The Year 2020’ dari Majalah Marketeers sebagai bukti nyata bahwa Anteraja merupakan perusahaan jasa pengiriman yang dapat menggabungkan metode online dan offline dalam menjalankan bisnisnya,” pungkasnya.
Menurut catatan Pasardana.id, Anteraja juga menjadi kontributor pendapatan ketiga terbesar bagi PT Adi Sarana Armada Tbk (IDX : ASSA) sebagai induk perusahaan, dengan menyumbang 14,3% terhadap total pendapatan ASSA di kuartal I-2020.

