Wall Street Melemah Terpengaruh Serangan Kilang Saudi

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street melemah pada Senin (16/9/2019) terpengaruh serangan yang terjadi terhadap dua kilang minyak di Arab Saudi pekan lalu.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, turun 142,70 poin, atau sekitar 0,52 persen, menjadi 27.076,82. Indeks S&P 500 melorot 9,43 poin, atau sekitar 0,31 persen, menjadi 2.997,96. Indeks komposit Nasdaq melemah 23,17 poin, atau sekitar 0,28 persen, menjadi 8.153,54.

Serangan yang terjadi diduga menggunakan drone militer buatan Iran, menyebabkan ketegangan di Timur Tengah meningkat. Pemerintah AS telah menyatakan siap untuk ikut campur dalam permasalahan yang tengah berlangsung di kawasan tersebut.

Terganggunya ekspor minyak Saudi akibat serangan yang dialami membuat saham maskapai penerbangan dan perusahaan penyedia layanan kapal wisata anjlok seiring akan membengkaknya biaya bahan bakar. Indeks saham maskapai penerbangan S&P 500 turun 2,1 persen, sedangkan saham Carnival Corporation terjun 3,2 persen.

Perkiraan meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) juga menyebabkan saham perusahaan ritel melemah, seiring akan meningkatnya biaya logistik. Indeks saham ritel S&P 500 merosot 1,4 persen, menjadi sektor dengan penurunan tertajam di S&P 500.

Di sisi lain, indeks sektor energi S&P 500 melambung 3,3 persen, peningkatan tertajam sejak awal tahun ini. Saham Apache Corporation, Helmerich and Payne, dan Cimarex Energy meroket antara 12 persen sampai 17 persen.

Saham perusahaan yang bergerak di industri pertahanan juga mengalami lonjakan. Saham Raytheon, Lockheed, dan Northrop seluruhnya meningkat sekitar 2 persen.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik terpengaruh kekhawatiran meningkatnya tensi di Timur Tengah setelah terjadinya serangan terhadap kilang Saudi. Harga emas untuk pengiriman Desember 2019 meningkat US$12, atau sekitar 0,8 persen, menjadi US$ 1.511,5 per ons.

Peningkatan harga emas berjangka terbatasi menguatnya nilai tukar dolar AS. Indeks dolar AS naik 0,39 persen menjadi 98,64.

Bursa saham Eropa melemah pada Senin setelah saham Airbus dan perusahaan produsen barang mewah Perancis terpuruk dipicu kabar bahwa Uni Eropa mengkhawatirkan tarif yang akan diberlakukan pemerintah AS seiring berlarutnya perselisihan terkait subsidi pesawat terbang.

Indeks STOXX 600 Eropa turun 0,6, saham Airbus terjun 3,4 persen, sedangkan saham LVMH, Christian Dior, dan Hermes anjlok antara 2,8 persen sampai 4,5 persen.

Penurunan indeks STOXX 600 Eropa terbatasi terdongkraknya saham perusahaan energi akibat melambungnya harga minyak dunia setelah terjadi serangan terhadap kilang Saudi. Saham BP, Shell, dan Total masing-masing melambung antara 2,5 persen sampai 4 persen.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 46,05 poin, atau sekitar 0,63 persen, menjadi 7.321,41. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, merosot 88,22 poin, atau sekitar 0,71 persen, menjadi 12.380,31.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, anjlok 85,90 poin, atau sekitar 0,94 persen, menjadi 9.052. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melemah 53,22 poin, atau sekitar 0,94 persen, menjadi 5.602,23.

Nilai tukar pound sterling melemah 0,8 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2408 per pound. Terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,2 persen menjadi 1,1276 euro per pound.