ANALIS MARKET (08/7/2019) : IHSG Berpeluang Bergerak Bervariatif Cenderung Melemah
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentimen diperdagangan Senin (08/7/2019) pagi ini, akan dimulai dari Trump yang mulai kembali melancarkan serangannya, lagi lagi The Fed menjadi korban serangan dari Trump.
Trump mengatakan bahwa The Fed tidak memiliki petunjuk, dan mungkin akan memilih 2 pilihan terakhirnya untuk gubernur Fed sebagai penerus Jerome Powell.
Kritik terhadap The Fed ini semakin gencar seiring dengan keinginannya untuk menggantikan Powell pada tahun 2022 dengan asumsi Trump terpilih kembali.
“Masalah yang paling sulit bukanlah pesaing kita, namun itu adalah The Fed. The Fed menaikkan tingkat suku bunga terlalu cepat, terlalu sering, dan tidak memiliki petunjuk,” ucap Trump.
Trump juga berulang kali menuduh Powell tidak melakukan cukup banyak untuk meningkatkan perekonomian.
Diawal pekan ini, Trump menominasikan ekonom Judy Shelton dan Christopher Waller untuk duduk kursi di Dewan Gubernur The Fed.
Dengan latar belakang yang berbeda, keduanya diperkirakan akan antusias untuk mendukung Trump untuk menurunkan tingkat suku bunga menjadi lebih rendah. Trump juga sempat membahas pemecatan Powell pada akhir 2018 dan meminta pengacara White House awal tahun ini untuk mencari opsi untuk menggantikannya sebagai ketua The Fed.
Namun hal ini dibantah oleh Trump bulan lalu ketika dalam sebuah wawancara bahwa Ia mengancam akan menurunkan Powell kembali ke Dewan Gubernur, tetapi Ia hanya mengatakan bahwa Ia bisa melakukannya jika Trump menginginkannya.
Undang Undang The Fed mengatakan bahwa para Gubernur dapat disingkirkan karena sebuah “alasan” oleh Presiden, yang pada umumnya dianggap sebagai inefisiensi, pengabaian tugas atau penyimpangan.
Dari pernyataan Trump sebelumnya, mungkin saja Trump akan menggunakan pengabaian tugas sebagai alasan untuk menurunkan Powell.
Meskipun demikian, Powell juga berkali kali mengatakan bahwa Bank Sentral Amerika akan tetap Indipenden dalam mengambil tindakan dan keputusan tanpa terpengaruh oleh tekanan dari Presiden atau siapapun.
Komentar Trump mungkin akan mewarnai seiring dengan mendekatnya hari pertemuan Bank Sentral yang diharapkan pada pertemuan bulan July nanti, The Fed menurunkan tingkat suku bunga mereka.
Pertumbuhan akan seperti Kapal Roket jika The Fed menurunkan tingkat suku bunga, Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Jumat. Sejauh ini Trump sudah menghabiskan hampir 1 tahun untuk mengkritik Powell dan The Fed karena menaikkan tingkat suku bunga pada tahun 2018 dan tidak menurunkannya sejak saat ini.
Fokus berikutnya adalah menanti FOMC Minutes Meeting pada pekan ini yang dimana akan ada penyampaian laporan semester pertama.
Hal ini akan menjadi arah bagi pasar global untuk mengetahui apakah Amerika membutuhkan pemotongan tingkat suku bunga ditengah ekonomi global yang melambat, perang dagang, dan inflasi yang rendah.
Dari dalam negeri, BI mengatakan kondisi cadangan devisa yang lebih baik pada bulan Juni karena kondisi ekonomi mulai kondusif.
Cadangan devisa naik menjadi US$123,8 miliar dari posisi akhir Mei 2019 yang sebesar US$120,3 miliar.
BI mengungkapkan adanya peningkatan pada cadangan devisa Juni terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas dan valas lainnya, serta penarikan utang luar negeri pemerintah.
Posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 7,1 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Pada awal pekan ini ada beberapa indikator perekonomian dalam negeri diantaranya indeks kepercayaan konsumen dan penjualan retail bulanm Mei yang menjadi tolak ukur dari daya beli masyarakat menjelang akhir kuartal II tahun 2019.
“Kami melihat adanya potensi penjualan retail pada bulan Mei dapat lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Daya beli masyarakat menyambut bulan Ramadhan dan membaiknya daya beli masyarakat pada tahun 2019 dinilai menjadi pendorong bagi penjualan retail dapat tumbuh,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (08/7/2019).
“Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak bervariatif cenderung melemah dan ditradingkan pada level 6.335 – 6395,” sebut analis Pilarmas.

