ANALIS MARKET (30/7/2019) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Melemah Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, diperdagangan Selasa (30/7/2019) pagi ini, pelaku pasar bakal menyoroti beberapa sentiment, yang akan dimulai dari Mantan Ketua The Fed sebelumnya, Janet Yellen yang mengatakan dia mendukung penurunan The Fed sebesar 25 bps dalam pertemuan Bank Sentral yang akan berlangsung esok hari.

Yellen mengatakan bahwa ekonomi global telah melemah, dan saya berfikir sebagian melemah karena konflik perdagangan yang tidak kunjung usai sehingga menyebabkan ketidakpastian Bisnis.

Yellen menambahkan bahwa Amerika bukanlah pulau. Amerika merupakan bagian dari ekonomi global. Apapun yang terjadi di seluruh dunia, Eropa dan Asia, tentu akan mempengaruhi Amerika. Dan setiap kebijakan moneter Amerika, tentu akan mempengaruhi situasi dan kondisi perekonomian di seluruh dunia.

“Namun kami melihat hal ini cepat atau lambat, tentu The Fed harus membuat keputusan terkait dengan pemangkasan tingkat suku bunga The Fed. Hal ini hanya masalah waktu saja untuk membuatnya terjadi. Entah July ini, atau September atau pun October, semua akan terjadi,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (30/7/2019).

Powell juga telah menjelaskan bahwa The Fed bersedia untuk mengurangi tingkat suku bunga apabila diperlukan karena inflasi yang rendah, dan pertumbuhan global yang melambat serta dampak perang dagang yang tak kunjung usai.

Powell mengatakan bahwa The Fed akan bertindak sesuai dengan yang diperlukan untuk memastikan kelanjutan fase ekspansi ekonomi.

Beralih kepada pertemuan Bank of Japang yang akan dimulai hari ini, kami memperkirakan bahwa Bank of Japan juga menunggu keputusan dari The Fed sebelum mereka membuat keputusannya sendiri.

Sekitar 81% menurut survei mengatakan bahwa Bank of Japan akan bertahan dengan pengaturan kebijakan saat ini, namun 19% mengatakan akan ada pelonggaran tambahan.

Kami melihat bahwa Bank of Japan akan memperkuat janjinya untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sangat rendah sembari melihat pandangan mereka khususnya terkait dengan perang dingin antara Jepang dengan Korea.

Apa yang harus di amati pada pertemuan Bank of Japan hari ini adalah pandangan Kuroda terkait dengan ekonomi global yang mengalami peningkatan resiko.

Selain itu Bank of Japan juga akan memperbaharui prospek triwulanan untuk pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Bank of Japan juga sebelumnya mengatakan bahwa kemungkinan besar, mereka tidak akan memenuhi target inflasi sebesar 2% hingga awal 2022.

Kami melihat ada kemungkinan besar bahwa Bank of Japan masih akan mempertahankan tingkat suku bunganya untuk tetap rendah setidaknya hingga 2020 dan menargetkan untuk meningkatkan kepemilikkan Japan Government Bond hingga 80 T yen atau $736 miliar per tahun.

Sementara itu, dari dalam negeri, melihat kinerja sector keuangan hingga semester I 2019 ini dinilai cukup baik dimana pertumbuhan DPK berhasil membukukan nilai tertinggi selama 8 bulan terakhir sebesar 7.42% YoY.

Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya pertumbuhan deposito dan giro perbankan.

Selain itu, pertumbuhan kredit yang stabil pada level 9.92% YoY dinilai cukup tinggi dimana sector listrik, air, gas, konstruksi dan pertambangan mendominasi pertumbuhan kredit.

Hal penting lainnya adalah NPL gross dan NPF perusahaan pembiyaan yang stabil pada level 2.2 – 2.5% juga menjadi hal penting lain yang kami cermati.

BI dan OJK yang berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lewat reformasi industry jasa keuangan juga menjadi stimulus guna industry jasa keuangan tetap bertumbuh dan menjaga stabilitas NPL pada level rendah.

Kami melihat turunnya GWM melalui pelonggaran kebijakan moneter dinilai dapat berdampak langsung pada aktifitas keuangan, sehingga diharapkan sektor perbankan dapat berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi riil sektor hingga akhir tahun 2019.

“Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas dan ditradingkan pada level 6,270 – 6.316,” sebut analis Pilarmas.