ANALIS MARKET (08/3/2019) : Pasar Obligasi Dalam Negeri Berpotensi Flat
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada akhirnya pasar obligasi pada Rabu kemarin (06/3), mengalami penurunan harga serentak di semua obligasi acuan Negara. Penurunan ini merupakan sesuatu yang ditahan cukup lama sebelumnya, meskipun hanya tinggal menunggu waktu penurunan tersebut.
Riset juga menyebutkan, pasar obligasi pagi ini secara teknikal berpotensi untuk mengalami kenaikkan imbal hasil, namun imbal hasil global yang turun setelah mendengar keputusan Bank Sentral Eropa, berpotensi untuk menahan kenaikkan lebih tinggi imbal hasil obligasi dalam Negeri.
Dalam pengumuman Bank Sentral Eropa pada hari Kamis (07/3) lalu, mereka menyampaikan bahwa mereka akan mempertahankan tingkat suku bunga kembali pada rekor terendah hingga tahun depan. Tidak hanya itu saja, mereka juga akan memulai kembali program pinjaman murah untuk Bank. Alasannya, tentu saja dikarenakan ekonomi yang kian melemah.
Hal ini, lagi-lagi kembali mengagalkan keinginan Bank Sentral Eropa untuk menaikkan tingkat suku bunga mereka.
Permasalahan Eropa dan Amerika saat ini hampir menyerupai permasalahan yang terjadi di Jepang selama beberapa dekade. Pertumbuhan ekonomi yang kian melambat dan inflasi yang sangat rendah yang disebabkan oleh populasi yang menua dan peningkatan produktivitas yang tidak merata.
Bank Sentral Eropa juga menyampaikan bahwa mereka memangkas pertumbuhan ekonomi tahun ini dari sebelumnya 1.7% menjadi 1.1%, mereka juga menyampaikan tidak akan memenuhi target inflasi, sehingga inflasi tidak akan berada di atas 2% atau paling tidak mendekati 2% hingga 2021.
Akibat tidak adanya kenaikkan tingkat suku bunga Bank Sentral Eropa, membuat imbal hasil global bereaksi dengan penurunan imbal hasil.
Beralih ke perkembangan Brexit, Minggu malam ini atau Senin pagi minggu depan akan menjadi batas waktu terakhir untuk memberikan waktu bagi anggota Parlemen untuk meneliti document sebelum dilakukan pemungutan suara pada hari Selasa, 12 March 2019 pekan depan.
Jika kesepakatan itu ditolak pada hari Selasa, para pejabat tidak akan kembali ke Brussels untuk mencari lebih banyak konsesi. Setidaknya pada hari Selasa akan menjadi titik proses Brexit ini usai atau dilanjutkan.
Para pelaku pasar dan investor juga akan menanti data dari China terkait dengan Exports dan Imports, serta Trade Balance yang akan keluar hari Jumat (08/3) ini.
Ditengah-tengah perlambatan Ekonomi China, data Export Import yang keluar hari ini mungkin akan kurang baik. Sehingga apabila data tersebut kurang baik, sentiment negative akan cukup menekan dari China.
Dari Domestik yang tidak kalah pentingnya adalah data cadangan devisa yang akan keluar hari Jumat (08/3) ini, tentu sedikit banyak akan memberikan implikasi kepada pergerakan pasar modal, baik saham maupun obligasi hari ini.
“Kami melihat potensi kenaikkan imbal hasil hari ini, namun ditengah penurunan imbal hasil global hari ini, pasar obligasi dalam negeri berpotensi flat. Naik atau turun pergerakan imbal hasil dalam negeri akan berkisar 40 – 70 bps,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (08/3/2019).

