ANALIS MARKET (28/3/2019) : IHSG Berpotensi Bergerak Melemah Dalam Jangka Waktu Pendek
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, proses Brexit sepertinya akan mengalami perjalanan yang panjang, setelah Theresa May gagal mendapatkan sekutu di parlement atas untuk perjanjian Brexit tersebut.
Bahkan May menawarkan untuk berhenti mendapatkan persetujuannya, namun DUP, Partai Minoritas dari Irlandia Utara kemarin menyampaikan bahwa pihaknya masih akan tetap menentang proses Brexit tersebut.
Parlemen masih terus berusaha menemukan consensus dan gagal menghasilkan mayoritas.
Opsi yang terbaik adalah proposal untuk tetap di serikat Uni Eropa, dan kembali menempatkan kesepakatan Brexit kedalam pemungutan suara public.
Proses ini sendiri masih berjalan setidaknya hingga titik puncak 29 March pekan ini, meskipun ada extra time disana, namun keputusan sebelum 29 March juga penting karena akan menjadi tolok ukur proses Brexit.
Beralih dari sana, ekonomi China mulai menunjukkan tanda tanda pemulihan setelah sebelumnya melambat dalam beberapa bulan terakhir.
Meskipun ada tekanan, namun ada potensi bahwa pemulihan akan segera dimulai. Beberapa indicator seperti sentiment pasar, kondisi Bisnis, indeks perdagangan, dan survey manager penjualan mulai menunjukkan kenaikkan yang lebih luas.
Indikator ekonomi China secara keseluruhan mulai menunjukkan penguatan. Apalagi hal ini didukung oleh dukungan Pemerintah China dengan memberikan kredit terhadap usaha Bisnis yang lebih kecil dan pengurangan pajak.
Namun, hal ini juga harus didukung oleh kesepakatan dagang antara Amerika dan China.
Mario Draghi kemarin mengatakan bahwa ECB siap untuk memperhalus dampak dari kebijakan suku bunga negatif jika terbukti membahayakan transmisi kebijakan moneternya. Bank Sentral Eropa berharap situasi ekonomi akan membaik hingga akhir 2019, namun ECB telah menyiapkan tools yang diperlukan apabila ternyata perekonomian memburuk.
Francois Villeroy de Galhau mengatakan bahwa kawasan eropa memang mengalami perlambatan, namun bukan resesi, dan menyalahkan perang dagang sebagai salah satu faktornya.
Sementara dari dalam negeri, rilis data pertumbuhan pinjaman pada bulan Februari menjadi hal yang dinantikan oleh investor pada akhir pekan ini.
Selama tahun 2018 kenaikan dari pertumbuhan pinjaman yang masif seiring dengan kenaikan suku bunga acuan menjadikan point tersendiri bagi pelaku pasar.
Hal baik yang perlu di cermati adalah pertumbuhan pinjaman saat ini disertai oleh kualitas pinjaman yang baik, dalam artian kemampuan membayar dari kreditur cukup tinggi sehingga menjadikan institusi perbankan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.
“Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG bergerak melemah dalam jangka waktu pendek dan ditradingkan pada level 6.350 – 6.400,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (28/3/2019).

