ANALIS MARKET (14/3/2019) : IHSG Diprediksi Bergerak Menguat Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, drama Brexit yang tidak kalah seru dari drama TV Korea masih terus berlanjut.

Parlemen Inggris semalam (13/3), memilih untuk menghindari perpecahan kesepakatan ekonomi yang tidak membawa bencana dari Uni Eropa, sehingga membuka pintu peluang untuk menunda Brexit dan secara menyeluruh menulis ulang persyaratan proses Brexit.

Theresa May menyampaikan di di hadapan DPR, bahwa mereka perlu menghadapi konsekuensi dari keputusan yang diambilnya.

Sejauh ini, anggota parlemen telah memutuskan untuk menghindari kepergian Inggris dari Uni Eropa tanpa kesepakatan, namun pertanyaannya adalah rencana apa yang akan dipilih oleh Parlement? Dan perlu berapa lama lagi hal ini berlarut larut seperti ini.

May mengatakan jika kesepakatan dapat disepakati dalam 7 hari kedepan, May akan meminta Uni Eropa untuk memberikan perpanjangan waktu secara teknis ke batas waktu hari keluarnya Inggris dari Uni Eropa yaitu 29 Maret.

Jika masih tidak ada keputusan juga hingga 20 Maret pada pertemuan KTT pemimpin Eropa berikutnya, tentu penundaaan ini akan jauh lebih lama.

Sentimen selanjutnya yang juga tidak kalah seru dari sinetron Indonesia adalah President Trump kemarin mengakui kekhawatiran tentang kemungkinan Trump menjauh dari kesepakatan perdagangan, namun Dia akan terus mendorong pertemuan puncak hingga kesepakatan dapat tercapai.

Sikap Trump terlihat melunak setelah beberapa waktu yang lalu setelah KTT dengan Korea Utara, Trump pernah menyampaikan bahwa dia tidak takut untuk berjalan pergi apabila kesepakatan tidak menguntungkan, dan itu mungkin akan terjadi dengan China.

Namun, Trump dan lainnya dikabarkan telah berminggu minggu mendorong Presiden Xi untuk menyetujui pertemuan di Mar – a – Lago untuk menyelesaikan kesepakatan secepatnya, khususnya dibulan ini untuk mengakhiri perselisihan.

Dari pihak China sendiri terlihat adanya kekhawatiran tertipu oleh Trump di atas meja perundingan di saat terakhir.

Selain itu, di China sendiri juga telah menyampaikan untuk menghindari menyerah terlalu banyak kepada apa yang diinginkan Trump. Kami melihat, tampaknya Trump juga tidak akan mungkin berjalan pergi untuk meninggalkan meja perundingan seperti yang dilakukan sebelumnya seperti Korea Utara, karena konsekuensinya cukup besar karena ini menyangkut perekonomian kedua negara.

Keduanya saling membutuhkan satu sama lain untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Dari pasar dalam negeri, Investor domestik saat ini mendominasi terhadap pergerakan IHSG.

Massivenya penjualan dari Investor Asing selama 1 bulan belakangan sudah mencatatkan penjualan bersih sebanyak 3.1 triliun rupiah.

Menguatnya IHSG sejak akhir tahun 2018 yang ditopang oleh massivenya investor asing memasuki pasar saham Indonesia, dan keluarnya Investor Asing dalam satu bulan belakangan dinilai adalah bagian dari profit taking dan antisipasi terhadap gejolak di tahun politik.

Analis Pilarmas menilai, masih beratnya tantangan bagi IHSG untuk menguat dalam waktu dekat, melihat saat ini rupiah juga berada pada level psikologisnya.

Menjelang rilis data neraca perdagangan pada akhir pekan investor ada baiknya melakukan antisipasi terhadap risiko apabila data tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi.

Seperti yang kita ketahui, pasar ekspor saat ini masih dalah tekanan yang cukup besar sedangkan impor mengalir cukup deras, dimana industri dalam negeri telah meningkatkan produktivitasnya.

“Secara teknikal, kami memproyeksikan IHSG bergerak menguat terbatas dan di perdagangkan pada rentang harga 6.358 – 6.404 untuk perdagangan hari ini,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (14/3/2019).