ANALIS MARKET (01/3/2019) : Rupiah Diproyeksi Menguat Menuju Kisaran Antara Rp14.000 - Rp14.010 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat ‘merah’, indikasi indeks di bursa Asia akan terkoreksi, ditambah sentimen koreksi dari bursa AS yang turun kompak semalam (28/2).
Adapun Jumat (01/3/2019) pagi ini, harga minyak mentah dibuka bervariasi. Sedangkan mata uang kuat Asia, HK dolar dan Sin dolar kompak dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini.
“Kondisi ini bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp14.000 - Rp14.010 per USD (kurs tengah Bloomberg) setelah dua hari terakhir kemarin mengalami tekanan pelemahan,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Jumat (01/3/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti perihal Kemdag menargetkan pertumbuhan ekspor non migas sebesar 7%-9% di tahun 2019, setelah pencapaian pertumbuhan sebesar 6,25% di tahun 2018.
Kemdag telah menyiapkan strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai target tersebut.
Saat ini, struktur ekspor non migas mencapai 91% dari total ekspor Indonesia, dan didominasi oleh ekspor non migas. Pada Januari 2019, ekspor non migas turun 4,3% yoy karena turunnya harga sebesar 6,7% mom (minus 16,1% yoy).
Sementara dari eksternal, ekonomi AS pada Q4-2018 tumbuh 2,6% yoy, melambat dari 3,4% pada Q3-2018 dan 4,2% yoy pada Q2-2018. Secara FY 2018 ekonomi AS tumbuh 2,9%, naik dari 2,7% pada FY 2017. Kinerja tahunan ini masih menunjukkan penguatan.
Adapun isu resesi ekonomi AS tampaknya belum terkonfirmasi walaupun ada perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam 2 triwulan terakhir.

