ANALIS MARKET (01/3/2019) : IHSG Diproyeksi Bergerak Melemah dan Diperdagangkan di Rentang Harga 6.420 - 6.460

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pertemuan antara Kim dan Trump memberikan tekanan yang cukup terhadap pergerakan indeks global.

Kim menginginkan seluruh sanksi dapat dicabut seluruhnya, dan sebagai gantinya Kim Jong Un menawarkan untuk membongkar fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon.

Namun menurut Trump, itu tidak cukup, karena tanpa Yongbyon pun Korea Utara masih akan memiliki rudal, hulu ledak, dan unsur lain dari program nuklir. Pertemuan tersebut selesai lebih cepat dan berakhir damai. Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho dan Wakilnya Choe Son Hui mengatakan bahwa Amerika yang tidak menerima proposal kami akan kehilangan kesempatan yang datang sekali dalam seribu tahun.

Namun, Kim Jong Un pun berjanji akan bertemu lagi dengan Trump untuk melanjutkan negosiasi nuklir setelah pertemuan kemarin.

Meskipun belum berhasil, Kim menyampaikan penghargaan terhadap usaha Trump untuk mendapatkan hasil.

Tentu hal ini merupakan sesuatu yang baru bagi Korea Utara untuk kembali membuka pembicaraan terkait dengan negosiasi.

Setelah membahas Korea Utara dan Amerika, kita beralih kepada China dengan Amerika. Kabar terakhir dari kedua negara tersebut adalah para pejabat Amerika sedang mempersiapkan kesepakatan dagang final antara Amerika dan China dalam beberapa minggu mendatang.

Steven Mnuchin mengatakan pada hari Kamis (28/2) lalu, kedua negara sedang mengerjakan dokumen setebal 150 halaman yang akan berubah menjadi perjanjian yang sangat terperinci, meskipun Steven juga menyampaikan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Pernyataan ini pun didukung oleh Larry Kudlow, penasihat White House, yang mengatakan bahwa kedua negara tersebut berada di ambang perjanjian bersejarah.

Nada optimis ini penting bagi pergerakan pasar modal ditengah tengah gagalnya perjanjian antara Korea Utara dengan Amerika.

Meskipun sebelumnya, Robert Lighthizer lebih bersikap pesimis terkait perjanjian dagang antara China dengan Amerika. Tentu hal ini akan menjadi polemik ditengah tengah hadirnya rasa optimis.

“Kami menilai, meskipun perjanjian antara Korea Utara dan Amerika batal, bukan berarti berakhir. Masih ada kesempatan di masa depan, khususnya yang dijanjikan oleh Kim Jong Un,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (01/3/2019).

Lebih lanjut riset juga menyebutkan, dari dalam negeri, melemahnya harga CPO dalam waktu sebulan ini memberikan sedikit kecemasan terhadap produsen maupun pemerintah.

Komitmen pemerintah untuk mampu menyerap produksi CPO lewat B20 dan meningkat hingga B100 guna memenuhi konsumsi domestik diharapkan mampu menjadi solusi baik untuk produsen dan juga mampu mengurangi beban impor terkait minyak.

Issue terkait DMO untuk CPO yang berhembus memungkinkan untuk diberlakukan, pasalnya jika pembangkit listrik sebagian dapat dipenuhi kebutuhannya maka memberikan peluang untuk diberlakukannya DMO.

Namun kami meyakini, harga batas untuk DMO masih lebih baik dan berada diatas biaya produksi.

“Secara teknikal, kami memproyeksikan IHSG bergerak melemah dan di perdagangkan pada rentang harga 6.420-6.460 untuk perdagangan hari ini,” ungkap analis Pilarmas.