JLR Alami Kerugian Akibat Penurunan Penjualan di Tiongkok

Pasardana.id - Perusahaan otomotif Inggris Jaguar Land Rover (JLR) mencatatkan kerugian pada kuartal terakhir 2018 akibat penurunan penjualan di Tiongkok.
Seperti dilansir BBC News, Kamis (7/2/2019), JLR yang merupakan anak perusahaan otomotif India Tata Motors mengalami kerugian 3,4 miliar pound sterling, atau sekitar Rp61,6 triliun, pada kuartal IV tahun lalu. Kerugian juga disebabkan reduksi nilai pabrik-pabrik dan investasi lainnya yang dimiliki JLR sebesar 3,1 miliar pound.
Penjualan JLR untuk kuartal IV 2018 mencapai 6,2 miliar pound, turun 0,1 miliar pound dari setahun sebelumnya. Jumlah penjualan hanya mencapai 144.602 unit kendaraan, turun dari tahun sebelumnya 154.447 unit kendaraan.
Penurunan penjualan JLR juga disebabkan semakin ketatnya regulasi terkait emisi kendaraan, yang membuat penjualan mobil diesel produksi JLR mengalami penurunan di Eropa.
JLR saat ini tengah menjajaki program restrukturisasi dan telah mengumumkan akan melakukan pemberhentian hubungan kerja dengan ribuan karyawan.