ANALIS MARKET (25/2/2019) : Sentimen Regional Berpotensi Dorong Penguatan Rupiah Menuju Kisaran Antara Rp14.000 - Rp14.050 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat hijau, indikasi indeks di bursa Asia bergerak naik terbawa sentimen positif naiknya indeks di bursa global ditambah dengan sentimen positif potensi kesepakatan dagang AS-China dan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini.

Adapun mata uang kuat Asia, HK dolar dan Sin dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini.

“Kondisi ini bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp14.000 - Rp14.050 per USD (kurs tengah Bloomberg),” ungkap Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom dalam riset yang dirilis Senin (25/2/2019).

Lebih lanjut riset SAM juga menyoroti sentiment terkait IMF perkirakan ekonomi Indonesia akan mencapai peringkat ke-6 pada tahun 2023 dengan pertimbangan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,4% yoy dalam empat tahun ke depan dengan pendapatan per kapita sebesar US$5.120.

Pada tahun 2000, ekonomi Indonesia tercatat di peringkat ke-13, dan di tahun 2015 mencapai peringkat ke-7.

Sementara data tradingeconomics.com mencatat pada Q4-2018 tercatat pada peringkat ke-8. Peringkat pertama dicapai oleh Vietnam, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,31% yoy.

Selain itu, Presiden Trump sinyalkan potensi kesepakatan dagang AS-China dan menunda penerapan kenaikan tarif 25% pada barang-barang impor dari China senilai US$200 miliar.

China sepakati membeli barang-barang AS senilai US$1,2 triliun. Kesepakatan ini membuat sentimen positif dan mengurangi ketidakpastian.