ANALIS MARKET (18/2/2019) : IHSG Diprediksi Bergerak Mixed Cenderung Menguat
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentimen dalam negeri dan global masih mewarnai perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Senin (18/2/2019).
Dari dalam negeri, data neraca perdagangan Indonesia melanjutkan tren defisit, neraca dagang Januari 2019 mengalami defisit US$ 1,16 miliar, hal ini tentunya memberikan sentimen negatif pada nilai rupiah yang selanjutnya dapat berdampak pada IHSG pekan lalu.
Sementara dari Global, aura positif berhembus dari pertemuan Amerika dan China yang seharusnya akan membuat pasar modal sumringah hari ini.
Kedua Negara tersebut mengirim sinyal untuk mencapai kesepakatan dan akan memperpanjang pembicaraan untuk mengakhiri perang dagang antara kedua Negara besar ini.
Trump juga telah mengundang team-nya pada akhir pekan kemarin untuk membicarakan lebih lanjut lagi mengenai perkembangan pertemuan yang telah dilakukan di Beijing pekan lalu.
Dan sekali lagi, Trump akan memperpanjang batas waktu selama 60 hari, dari tanggal 1 Maret.
Permasalahan antara China dan Amerika yang cukup besar adalah terkait dengan; 1. Hak Kekayaan Intelektual. 2. Akses Pasar. 3. Fundamental Ekonomi China.
Lebih lanjut, riset Pilarmas Investindo Sekuritas juga menyebutkan, pada pekan ini, delegasi China akan kembali berkunjung ke Amerika untuk melanjutkan diskusi. Tentu hal ini merupakan sesuatu yang baik karena pertemuan ini konsisten, dan terus dilanjutkan.
Berita baik juga datang dari Brexit, dimana May mengatakan dia akan kembali ke Brussels untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Presiden Komisi Eropa Jean Claude Juncker. May juga akan berbicara dengan pemimpin setiap negara anggota Uni Eropa di masa mendatang.
Tentu sentiment positif ini akan menjadi bekal untuk pasar modal pekan ini.
Adapun dari pasar komoditas, harga oil yang kembali menguat didukung oleh langkah Arab Saudi yang membatasi produksi di ladang lepas pantai terbesar miliknya.
Selain itu, ekspor Venezuela yang menghadapi gangguan dari Gedung Putih mempertimbangkan untuk melakukan blokir entitas asing dari berurusan dengan negara raksasa minyak. Langkah ini dianggap dapat menjadikan langkah selanjutnya yang mungkin akan dilakukan ketika Amerika berupaya untuk mematahkan kekuasaan Presiden Nicolas Maduro.
Sebagai informasi, Amerika mengimpor jumlah pasokan minyak mentah terendah pada pekan lalu.
“Harga minyak di proyeksikan akan menguat seiringan dengan beberapa sentiment tersebut, kami melihat ada peluang harga minyak WTI bergerak menuju 57 USD,” jelas anali Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (18/2/2019).
“Secara teknikal, kami memproyeksikan IHSG bergerak mixed cenderung menguat dan diperdagangkan pada rentang 6.338 – 6.400 pada perdagangan hari ini,” ungkap analis Pilarmas Investindo Sekuritas.

