WIKA Teken Kontrak Garap Tahap 1 Goree Tower Project di Senegal

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Baru-baru ini, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan L.Agence De Gestion Du Patrimoine Bati De L.Etat (AGPBE) menandatangani kontrak Tahap 1 Goree Tower Project di Senegal.

“Kerja sama yang akan direalisasikan ini merupakan salah satu milestone kiprah BUMN Karya Indonesia di Afrika Barat, dimana WIKA memang mampu mengerjakan proyek mulai dari social housing di Afrika sampai proyek besar dan prestisius seperti Goree Tower Project ini,” ujar Direktur Operasi III WIKA yang membawahi Divisi Luar Negeri, Destiawan Soewardjono dalam keterangan resmi perseroan, Selasa (3/12).

Dijelaskan, pasar luar negeri adalah potensi yang harus dijalankan. Masuknya WIKA di pasar infrastruktur dan gedung Afrika sesuai dengan strategi bisnis WIKA yang menyasar negara-negara berkembang dengan kebutuhan infrastruktur yang tinggi.

Adapun proyek prestisius kawasan Mixed-Used Building dengan tipe proyek Full Design & Build tersebut dikerjakan oleh WIKA selaku kontraktor utama dengan masa pelaksanaan 24 bulan dimana cakupan pekerjaannya, meliputi; pembangunan Hotel bintang 5 dengan 33 lantai, sky dining, gedung perkantoran, convention center, dan residential apartment.

Sementara itu, untuk pelaksanaan proyek ini, WIKA mendapat fasilitas pembiayaan National Interest Account (NIA) dengan skema Buyers Credit melalui LPEI.

Peyaluran fasilitas ini sejalan dengan strategi Pemerintah untuk memperluas ekspor Indonesia ke negara non tradisional termasuk Afrika.

Buyers Credit sendiri merupakan fasilitas yang hanya dapat disediakan oleh LPEI.

Menyikapi hal tersebut, Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly mengatakan, proyek Goree Tower Senegal menambah keyakinan Internasional bahwa perusahaan Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar global.

Menurutnya, kinerja ekspor perusahaan nasional sangat penting bagi peningkatan nilai neraca perdagangan, untuk itu diperlukan upaya dalam meningkatkan nilai ekspor baik dari sisi volume maupun pasar tujuan ekspor.

Peran Pemerintah melalui LPEI untuk menyediakan pembiayaan khusus dapat mendorong perusahaan Indonesia melakukan perdagangan (ekspor) ke negara-negara non tradisional.