ANALIS MARKET (29/11/2019) : IHSG Berpeluang Bergerak Melemah dan Ditradingkan Pada Level 5.900-6.011

Foto : Ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Kamis 28/11/2019, IHSG ditutup melemah 69 poin atau 1,16% menjadi 5.953. Sektor infrastruktur, pertambangan, perdagangan, keuangan, industri dasar bergerak melemah dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 155.4 milyar.

Adapun sentimen yang menjadi sorotan pelaku pasar hari ini akan kita awali dari;

1.KETIKA EGO MENGALAHKAN RASA

Pada akhirnya, China mulai bereaksi setelah Trump menandatangani perjanjian tersebut. China memanggil Duta Besar Amerika Terry Branstad melalui Le Yucheng, Wakil Menteri Luar Negeri yang dimana China mengatakan, berhentilah mencampuri urusan Hongkong. China memperingatkan bahwa tindakan seperti itu akan memperburuk hubungan dan meningkatkan resiko yang akan mempengaruhi kerja sama di bidang yang sangat penting. Kementrian Luar Negeri China juga mengatakan bahwa Amerika memiliki niat yang jahat dan gerombolannya pasti akan gagal setelah Trump menandatangani RUU tersebut menjadi sebuah undang undang. Sekali lagi China menekankan kepada Amerika bahwa jangan meremehkan tekad China untuk melindungi kemakmuran dan stabilitas Hongkong, dan jangan sekali sekali meremehkan kepercayaan kami untuk melindungi Hongkong yang memiliki 1 Negara dengan 2 system kebijakan. China mengatakan bahwa Amerika tengah menciptakan realitas palsu, memberikan kebingungan mana yang benar dan yang salah. China menyarankan Amerika untuk tidak bertindak sewenang wenang atau China akan dengan tegas melawan dan Amerika harus menanggung semua konsekuensi yang dihasilkan. Hal ini spontan langsung ditambahkan oleh Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times yang dikelola oleh Pemerintah, yang dimana mengatakan bahwa China sedang menempatkan para pembuat undang undang tersebut untuk masuk ke dalam daftar larangan masuk. China mengatakan bahwa untuk menghormati Trump, Amerika dan rakyatnya, China sedang mempertimbangkan untuk menempatkan para perancang Undang Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi di Hongkong untuk masuk ke dalam daftar larangan masuk. China melarang mereka untuk masuk ke China, Hongkong, dan Macao. Seakan kata kata ini sama seperti yang diucapkan oleh Trump, cukup pedes memang kata katanya, cuma menurut kami masih dalam batas wajar. Kemarin Trump sempat mengatakan bahwa, dirinya tidak ingin hubungan antara Amerika dan China keluar jalur, namun kalau di bayangkan sekarang sepertinya sudah keluar jalur. Dia menyatakan keprihatinannya dengan bagian bagian yang justru tidak ditentukan dari Undang Undang yang baru. Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, bahwa hal ini akan membuat demonstran Hongkong berada di atas angin. Para Demonstran tersebut menyambut baik RUU tersebut dan berkumpul di jantung kota Hongkong pada hari Kamis lalu. Mereka langsung mengadakan rapat umum sebagai tanda terimakasih kepada kongres Amerika dan Trump yang telah membuat RUU tersebut menjadi sah. Situasi dan kondisi semakin keruh, oleh sebab itu pasar akan terus menantikan apa yang akan dilakukan oleh China kepada Amerika selanjutnya.

2.APAKAH CHINA MASIH PUNYA GIGI?

Sejauh ini meskipun China mengadakan tekanan terhadap Amerika, namun sejauh ini kami melihat masih dalam batas batas yang normal, karena disatu sisi perekonomian China terus mengalami pelemahan. Dan sejauh ini China berada dalam fase ekonomi yang paling lambat dalam kurun waktu 3 decade. Sejauh ini kami belum mengukur seberapa besar dampak dari pertikaian tersebut kepada kemampuan China untuk membalas. Namun demikian, meskipun China mengadakan Perang pembalasan, apakah China siap untuk menghadapi Amerika? Karena sejauh ini kami melihat bahwa China masih kurang punya “gigi” untuk bisa menggigit balik China. Masalah Undang Undang tersebut pasti akan dibahas dalam meja negosiasi bersama Amerika. Kami berharap bahwa ada kedewasaan antara Amerika dan China, namun kami melihat China juga terlalu banyak mengalah terkait dengan hubungannya dengan Amerika. Oleh sebab itu, kami tentu berharap bahwa China bisa mengigit balik Amerika dengan menunjukkan apa yang seharusnya dilakukan oleh China sejak dulu, agar Amerika tahu bahwa China juga memiliki kapasitas untuk mengigit balik. Tidak serta merta hanya melakukan gertakan dan ancaman. Cinta yang dirajut dalam kurun waktu 19 bulan, tampaknya mulai memudar. Oleh sebab itu marilah kita jangan berharap banyak terhadap kesepakatan ini karena hal ini akan menjadi sumber ketidakpastian bagi pasar baik penutupan tahun ini maupun tahun depan.

3.DIANTARA PEMERINTAH DAN KOMODITAS

Dari pasar komoditas dalam negeri. Pemerintah kembali mengumumkan kewajiban penggunaan kapal nasional untuk ekspor batu bara dan kelapa sawit. Pernyataan tersebut menimbulkan pertanyaan bagi pengusaha maupun praktisi dalam industry batu bara dan kelapa sawit nasional. Dimana volume ekspor memiliki potensi akan turun dimana harga dan kapasitas daya angkut menjadi permasalahan bagi pelaku industry. Awalnya kebijakan tersebut akan diterapkan 1 Mei 2018. Namun para pelaku usaha meminta kelonggaran untuk menunggu kesiapan kapal dan asuransi sehingga pelaksanaan kewajiban penggunaan kapal nasional ditunda hingga 1 Mei 2020, sedangkan asuransi hanya ditunda selama 3 bulan dan mulai berlaku pada 1 Agustus 2018. Sehingga pemerintah di desak untuk segera memberikan kepastian pada teknis penggunaan kapal tersebut. Kami melihat permasalahannya juga terletak pada kontrak Bersama pembeli dimana perjanjian tersebut membutuhkan waktu 1 hingga 2 bulan, meskipun ada beberapa pembeli masih memberikan tenggang waktu hingga awal tahun. Dampak tersebut akan memberikan penurunan permintaan pada industry batu bara dan kelapa sawit dalam negeri dimana daya saing yang cukup ketat dapat menjadi hambatan untuk bertumbuh. Menurunnya ekspor dari komoditas dapat juga berdampak pada Raihan pendapatan dari pajak maupun non pajak.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 5.900-6.011,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (29/11/2019).