ANALIS MARKET (26/11/2019) : Obligasi Jangka Pendek Masih Berpotensi Menguat
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi masih bergerak bervariatif Senin (25/11) kemarin, seperti yang sudah diprediksikan sebelumnya.
Obligasi jangka pendek masih mendominasi, ditengah kekhawatiran akan tingginya volatilitas pasar yang tengah terjadi saat ini.
“Namun demikian, kami melihat bahwa penguatan yang terjadi pada obligasi jangka pendek merupakan sebuah respon untuk meredam volatilitas pasar, dan inilah yang harus dilakukan ditengah situasi dan kondisi saat ini,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (26/11/2019).
Lebih lanjut disebutkan, pekan ini, khususnya hari ini, Selasa (26/11), tidak banyak sentiment yang kita dapatkan selain tentunya lelang yang diadakan Pemerintah hari ini.
Ditengah situasi dan kondisi saat ini, mungkin akan mengurangi minat dari para pelaku pasar dan investor untuk masuk ke dalam lelang, namun lelang inilah yang justru memberikan kesempatan kepada para pelaku pasar dan investor untuk bisa mendapatkan obligasi dengan kupon yang manis ditambah dengan tingkat volatilitasnya yang rendah. Siapa yang tidak mau?
“Oleh sebab itu kami merekomendasikan wait and see di pasar sekunder, dan liriklah lelang yang diadakan Pemerintah hari ini,” sebut analis Pilarmas.
Adapun beberapa sentiment yang menjadi sorotan pelaku pasar yaitu;
1.HONGKONG, SEBUAH KEMENANGAN SEBUAH HARAPAN
Pada akhirnya, pemungutan suara yang terjadi di Hongkong kemarin memberikan kemenangan yang luar biasa kepada para kandidat pro demokrasi didalam pemungutan suara untuk dewan distrik. Kandidat pro – demokrasi berhasil memenangkan 85% kursi dari 452 kursi pemilihan, dan pro – Pemerintah hanya mendapatkan jatah 15% kali ini berbanding terbalik kalau kita bandingkan dengan 4 tahun lalu sebanyak 65%. Pemungutan suarapun kali ini bukan main main karena diikuti oleh 2.94 juta partisipan, dimana jumlah ini sekitar 2 kali lipat dalam pemilihan sebelumnya. Carrie Lam menyampaikan kemarin bahwa Pemerintah sangat menghormati hasil pemilihan ini. Dan hal ini adalah sebuah refleksi dari ketidakpuasan masyarakat terhadap situasi dan kondisi saat ini. Pemerintah saat ini akan mendengarkan pendapat dari masyarakat dengan rendah hati serta merenungkannya. Memang benar, meskipun secara Pemilu dimenangkan oleh kandidat pro demokrasi, namun tidak akan mengubah fakta bahwa Hongkong adalah bagian dari wilayah China. Juru bicara Kementrian Luar Negeri, Geng Shuang juga mengatakan bahwa Hongkong adalah Hongkong dan China, kami sekali lagi menegaskan bahwa China kembali mendukung Pemerintahan melalui Carrie Lam. Pemungutan suara ini merupakan ketidakpuasan masyarakat dengan Pemerintahan Lam, setelah sebelumnya masyarakat protes terkait dengan undang undang extradisi ke China. Ketidaksukaan masyarakat dengan Pemerintah naik menjadi 80% dari sebelumnya 40% tahun lalu. Sejauh ini tensi politik di Hongkong mulai mereda, dan hal ini baik untuk dunia. Setidaknya situasi dan kondisi saat ini mampu memberikan sentiment positif terhadap pasar, focus utamanya adalah bagaimana menjaga situasi ini menjadi lebih lama untuk mengurangi sentiment negative yang terjadi di pasar.
2.PIDATO PERTAMA CHRISTINE LAGARDE
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde pada pidato pertamanya kemarin sebagai seorang President Bank Sentral Eropa menyerukan kebijakan baru yang dimana Christine mengatakan bahwa investasi public harus ditingkatkan untuk meringkan beban stimulus moneter dan memastikan Kawasan Eropa itu dapat terus berkembang ditengah tengah tekanan dunia yang kian tidak pasti. Christine juga mengatakan bahwa dirinya dan Bank Sentral Eropa akan terus mendukung perekonomian di zona Euro. Namun Christine mengatakan bahwa, kebijakan fiscal adalah elemen kunci untuk mengatasi tantangan perubahan perdagangan global dan penurunan pertumbuhan domestic. Tantangan eksternal dan domestic, mendorong kita untuk mempertimbangkan bagaimana kita harus menanggapi lingkungan yang baru. Dan jawabannya terletak pada bagaimana mengubah ekonomi terbesar kedua di dunia menjadi ekonomi yang terbuka bagi dunia namun tetap percaya diri untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi yang ada di Eropa untuk melepaskan tingkat permintaan domestic yang lebih tinggi dan pertumbuhan dalam jangka waktu panjang. Ditengah tengah pidato tersebut, PMI Services dan Composite terus mencatatkan pelemahan, dan inilah yang akan ditangani oleh Christine pada pertemuan kebijakan pertamanya pada tanggal 12 December nanti. Christine juga menyampaikan kemarin bahwa dalam waktu dekat dia akan mengumumkan tinjauan strategi untuk Bank Sentral Eropa dalam waktu dekat. Hal ini mendapatkan sambutan yang positif dari Presiden Bundesbank Jens Weidmann, yang dimana Jen merupakan salah satu orang yang cukup vocal terkait dengan pembelian obligasi yang dilakukan oleh Bank Sentral Eropa beberapa waktu lalu, dan Jens mendukung adanya upaya untuk peninjauan kembali serta efek samping dari kebijakan yang longgar. Dan tentu saja Christine mendengar hal tersebut, sehingga dia akan terus memantau melalui Bank Sentral Eropa seberapa jauh efek samping dari kebijakan kebijakan tersebut.

