ANALIS MARKET (21/11/2019) : Kemungkinan Rupiah Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.14.100 - Rp.14.120 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ‘merah’, indikasi ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini, Kamis (21/11), walaupun harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.
Sementara mata uang kuat Asia, HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap US dolar.
“Kondisi ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.100 - Rp.14.120 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Kamis (21/11/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti perihal proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2020 dari beberapa institusi belum terkonfirmasi menunjukkan pertumbuhan yang membaik.
Bahkan, JP Morgan perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4,9% dan Moodys perkirakan 4,7%. Sementara pemerintah perkirakan 5,3%.
Beberapa kebijakan stimulus yang bisa mendorong perekonomian di tahun 2020 tampaknya belum cukup kuat mendorong ekonomi mencapai 5,3%.
“SAM perkirakan tahun 2020 ekonomi tumbuh 5,09%,” sebut Lana.
Sementara dari factor eksternal, dalam notulensi pertemuan 29-30 Oktober lalu, The Fed sinyalkan akan mempertahankan suku bunganya (FFR) pada level saat ini 1,5%-1,75%, setelah menurunkan FFR tiga kali di tahun ini.
Kebijakan ini dengan pertimbangan suku bunga tersebut dapat menjaga pertumbuhan ekonomi AS yang moderat, pasar tenaga kerja yang tetap kuat, dan tingkat inflasi di sekitar 2%.

