Menteri ATR/BPN Klaim Digitalisasi Pelayanan Pertanahan Efektif Kurangi Antrian Hingga 40 Persen

Foto : istimewa

Pasardana.id - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil mengatakan seluruh layanan publik di kantor ATR/BPN di Indonesia secara perlahan akan terdigitalisasi hingga 2025. Hal ini demi akomodasi keperluan masyarakat tentang pertanahan lebih efektif dan akurat.

Karena sesuai dengan visi misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin, seluruh layanan publik akan didigitalisasi, Kementerian ATR/BPN, yang kini perlahan memanfaatkan elektronik untuk memudahkan pelayanan pertanahan.

"Pak Presiden kan mengatakan digital itu melayani, bagaimana kita gunakan pendekatan IT sehingga pelayanan publik tentang tata ruang dan pertanahan lebih baik, transparan dan cepat," ujarnya di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Sofyan mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada 4 layanan pertanahan yang sedang dicoba dikembangkan di Kementerian ATR/BPN.

"Ada 4 layanan yang kami perkenalkan, seperti layanan cek tanah, HT elektronik dan lainnya. Itu secara teori mengurangi antrean di ATR/BPN 30 hingga 40 persen," ungkapnya. 

Sofyan mengklaim, 4 layanan tersebut bahkan dapat mengurangi antrean masyarakat yang ingin mengurus segala hal terkait pertanahan di kantor hingga 30 sampai 40 persen.

Secara perlahan, seluruh kantor ATR/BPN di Indonesia akan terdigitalisasi hingga tahun 2025.

Dengan terus digenjotnya digitalisasi ini, diharapkan target Kementerian ATR/BPN dalam menghimpun seluruh data tanah di Indonesia pada 2025 akan terwujud.

Sebelumya, Menteri Sofyan bertemu dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk membahas kecocokan data lahan baku sawah.

Nantinya, akan ada satu data yang disepakati seluruh pihak sehingga memudahkan pemerintah untuk menyelesaikan masalah pangan di Indonesia.