ANALIS MARKET (03/10/2019) : Aksi Beli dengan Volume Kecil Direkomendasikan

Foto : Ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pelan tapi pasti pasar obligasi masih terus mencatatkan kenaikkan.

Meskipun sebelumnya penguatan pasar obligasi sempat tertahan, namun adanya capital infow dari perpindahan dana saham ke obligasi membuat pasar obligasi cenderung bertahan dari pelemahan.

Sejauh ini memang sentiment global membuat IHSG cenderung tertekan sehingga membuat para pelaku pasar dan investor mulai berpindah dari asset yang lebih beresiko kepada asset yang cenderung lebih aman.

Ditengah tengah gersangnya dan minimnya volatilitas dari pasar obligasi saat ini, sudah saatnya para pelaku pasar dan investor berburu obligasi corporasi, dengan catatan obligasi tersebut untuk investasi jangka panjang, memiliki tingkat kupon yang baik, serta rating yang masuk dalam batas layak investasi. Adapun sentiment yang akan menjadi perhatian pasar hari ini adalah;

1.WTO mendukung Amerika Serikat dalam perselisahannya terkait dengan Airbus, dan memberikan kesempatan kepada Amerika untuk memberikan tarif untuk barang barang Uni Eropa senilai $7.5 miliar.

Badan Arbitrage WTO pada akhirnya telah memberikan Amerika hak untuk memungut miliaran dollar terhadap impor barang barang Eropa sebagai bagian dari permasalahan subsidi illegal yang dilakukan oleh Pemerintahan Eropa terhadap pesawat Airbus. WTO mendukung permintaan Amerika untuk mengenakkan tarif atas barang barang Eropa senilai $7.5 miliar, yang dimana ini seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya. Dan atas keputusan ini, badai kedua setelah perang dagang antara Amerika dan China siap untuk bergerak. Mengapa demikian? Karena hal ini memicu perang dagang baru seluruh Atlantik. Nilai pengenaan tarif atas barang barang Eropa lebih kecil dari target yang ditetapkan oleh Amerika sebelumnya senilai $11.2 miliar per tahun. Meksipun demikian, efeknya tetap akan terasa. Selain itu, para pejabat Amerika juga telah menerbitkan daftar produk Eropa yang akan dipilih untuk dikenakkan tariff untuk menutupi kerugian Amerika sebelumnya. Yang kami khawatirkan adalah, ketika Amerika memberikan tariff terhadap Eropa, meskipun memang katakanlah Eropa bersalah, namun tidak menutup kemungkinan Eropa untuk memberikan tariff terhadap Amerika juga. Jadi ini akan menjadi lingkaran setan ke dua setelah perang dagang Amerika dan China yang sampai hari ini juga tidak kunjung membaik, hanya berharap yang terbaik mengenai pertemuan mereka pada bulan October 10 – 11. Amerika berencana untuk mengenakan tarif pada barang barang Eropa yaitu pesawat terbang dan produk pertanian. USTR telah merilis daftar produk yang akan ditargetkan terhadap Eropa, dan akan berlaku sejak 18 October nanti. Secara garis besar tariff Amerika terhadap Eropa akan berkisar sebagai berikut; Tarif 10% untuk pesawat dari Perancis, jerman, Spanyol atau Inggris. 25% bea masuk atas wiski single malt Irlandia dan Scotch, pakaian dan selimut dari Inggris. 25% untuk kopi, dan mesin tertentu dari Jerman. 25% untuk keju, minyak zaitun, dan daging beku dari Jerman, Spanyol dan Inggris. 25% untuk produk daging babi, mentega, dan yogurt dari berbagai Negara lainnya. Atas berita ini, perdagangan Indeks saham utama di Amerika langsung turun sebesar 1.5%. Ditengah tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi, pelaku pasar dan investor juga kembali mendapatkan ketidakpastian baru dengan adanya perang dagang antara Amerika dan Uni Eropa, yang dimana menambah probabilitas terjadinya resesi semakin dekat. Impact : High, Respond : Negative

2.Boris Johnson : Inggris akan keluar dari Eropa pada tanggal 31 October apapun yang terjadi.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dalam konfrensi pers partai pertamanya sebagai perdana Menteri Inggris, Johnson mengatakan kepada delegasi bahwa naskah baru yang menguraikan bagaimana Inggris dan Irlandia Utara dapat meninggalkan Uni Eropa akan disampaikan kepada pejabat di Brussels Rabu malam nanti waktu setempat. Pemimpin Konservatif menggunakan pidatonya di Manchester untuk menekankan bahwa orang orang Inggris sudah cukup membahas Brexit dan diharapkan proses tersebut cepat selesai. Boris mengatakan bahwa pada tanggal 31 October nanti, Inggris akan keluar dari Uni Eropa apapun yang terjadi. Meskipun apabila jika Inggris gagal mendapatkan kesepakatan Brexit, maka Inggris akan tetap pergi tanpa keraguan apapun. Johnson juga telah mengusulkan untuk membatalkan mengenai backstop terhadap Irlandia, yang merupakan bagian yang paling kontroversial dari kesepakatan yang telah ditanda tangani oleh Theresa May. Tidak hanya itu saja, Johnson juga telah menyiapkan 3 rencana terkait dengan Brexit. 1. Seluruh Inggris termasuk Irlandia Utara akan berada dalam rezim pabean inggris yang terpisah, dan tidak masuk kedalam serikat pabean Uni Eropa. 2. Pengaturan sementara khususnya untuk bea cukai dan penegakan peraturan tentang barang yang melintasi perbatasan Irlandia Utara. Sistem ini akan berlaku selama 4 tahun. 3. Kebijakan ini akan mengikuti persetujuan sesuai dengan Lembaga di wilayah tersebut, yang dimana saat ini ditangguhkan.

“Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume kecil. Pergerakan pasar yang melebihi 50 bps, akan menjadi arah obligasi selanjutnya,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (03/10/2019).