Menkeu Berharap Aksi Demonstrasi Tidak Anarkis
Pasardana.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap aksi demonstrasi yang terjadi tidak dilakukan dengan anarkis. Jika demonstrasi berlangsung anarkis, maka dikhawatirkan dampak demonstrasi akan meluas ke sektor lainnya karena memunculkan ketidakpastian.
”Kita berharap saluran-saluran suara itu, jalur-jalur untuk menyalurkan suara itu tetap terjaga dalam koridor yang kita semua sepakati adalah baik. Kalau pun mau menyuarakan, dia perlu kita dengarkan dan tentu kita harapkan tidak anarkis atau tidak terjadi kerusahan. Ini adalah yang saya harapkan" kata dia di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin, (30/9).
Menurutnya, demo merupakan hak warga negara dalam menyampaikan aspirasinya. Namun penyampaian pendapat dari masyarakat harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada, sehingga tidak menimbulkan ketidakpastian.
"Karena kalau tidak, dia akan memunculkan ketidakpastian yang akan memberikan dampak yang jauh lebih luas dari sekadar demo ini," pungkasnya.
Dirinya menambahkan, dinamika politik yang terjadi di Indonesia merupakan hal biasa dan terjadi di negara-negara lain.
Sri Mulyani menilai, dengan beragram aspirasi yang disuarakan, justru menjadikan motivasi kuat bagi pemerintah untuk meneruskan upaya-upaya yang tujuannya adalah membersihkan, menghalangi, atau dalam hal ini mengurangi korupsi.
"Saya rasa semuanya memiliki peran yang luar biasa penting. Saya rasa messagesnya justru semakin memperkuat kita untuk terus membangun fondasi Indonesia yang lebih adil, lebih baik, lebih bersih, itu kan yang dulu kita inginkan juga waktu 1997 dan 1998," kata dia
"Kita menginginkan indonesia yang fondasinya lebih baik, lebih adil, lebih transparan, demokratis, itu semuanya masih relevan dan itulah yang harus tetap kita pursue," sambungnya.
Sri Mulyani juga berharap, masyarakat bisa memahami apa yang sedang dikerjakan oleh pemerintah saat ini. Dengan demikian, tidak akan ada informasi keliru yang diterima masyarakat, yang bisa memicu kesalahpahaman.
"Kita juga perlu terus menyampaikan pada masyarakat apa yang kita lakukan, sehingga mereka tidak memiliki gap dari sisi informasi. Kalaui pilihan mereka bisa saja berbeda karena pilihan banyak sekali, dan di dalam negara apalagi sebesar Indonesia, negara kecil pun Anda bisa punya pilihan kebijakan bermacam-macam," tandasnya.

