ANALIS MARKET (21/1/2019) : Aksi Beli Asing Diprediksi Dorong Terjadinya Koreksi
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Bursa Eropa dan Amerika diperdagangkan positif akhir pekan lalu (18/1). Dow Jones naik 1.4% pada level 24,706 seiring optimisme perundingan perdagangan Amerika-China.
Adapun Bursa regional dibuka positif Senin (21/1) pagi ini, dengan Nikkei225 naik 0.95%, AORD naik 0.44%, dan Kospi naik 0.1%.
“RSI 14 hari IHSG berada dalam teritori overbought sehingga rentan mengalami koreksi. Namun aksi beli investor asing atas saham-saham berkapitalisasi pasar besar berpotensi menopang terjadinya koreksi,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (21/1/2019).
Lebih lanjut, riset juga menyebut beberapa aksi korporasi yang dilakukan para emiten yang layak dicermati para pelaku pasar, antara lain;
ASSA - Rencana ekspansi
PT Adi Sarana Armada (ASSA) berencana untuk mengakuisisi 51% saham salah satu perusahaan lelang kendaraan untuk meningkatkan pendapatan perseroan. Perseroan menargetkan akuisisi ini bisa rampung pada tahun ini dan memberikan kontribusi pendapatan sekitar 7% hingga 8%. Pada tahun 2018 pertumbuhan unit terjualnya kendaraan di balai lelang ASSA diklaim mencapai pertumbuhan sebessar 54%.
KMTR - Rencana Rights Issue
PT Kirana Megatara (KMTR) berencana melakukan penambahan modal dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.1 miliar saham baru dengan nominal Rp 100 dan harga pelaksanaa sebesar Rp 530, maka KMTR akan mendapatkan dana sebesar Rp 583 Miliar. Sekitar Rp 260 Miliar (45%) dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal pada entitas anak perseroan yaitu PT Kirana Musi Persada dan Sebesar Rp 240 Miliar akan digunakan untuk membayar pembelian saham PT Bintang Agung Persada dari R1 Rubber Ventures Pte. Sedangkan, sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
PSAB – Rencana Private Placement
PT J Resources Asia Pasifik (PSAB)berencana menerbitkan saham baru tanpa memesan efek terlebih dahulu (non HMETD/ private placement) senilai Rp 534.49 miliar atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Tujuan aksi korporasi ini adakah memperkuat struktur permodalan perusahaan dan meningkatkan jumlah saham beredar sehingga menaikkan likuiditas perdagangan saham. Private placement akan dilakukan dalam kurun waktu 2 tahun terhitung sejak persetujuan melalui RUPSLB.
BBRI – Target Kredit Kuartal I
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memproyeksikan penyaluran kredit tumbuh normal dengan target kuartal I 2019 sebesar 12% – 14% yoy atau sama dengan target kredit sepanjang 2019. BBRI terbiasa push kredit di awal tahun sehingga pada Oktober, target kredit setahun sudah tercapai.
ITMG - Belanja modal
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) mengalokasikan dana belanja modal senilai US$ 122 Juta tahun ini, lebih tinggi dari alokasi US$ 100 Juta tahun lalu, yang akan dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur, peningkatan kapasitas mesin, serta peralatan tambang. Dana belanja modal akan berasal dari kas internal yang saat ini nilainya mencapai sekitar US$ 300 Juta. ITMG menargetkan produksi 24 juta ton tahun ini dengan penjualan 26.5 juta ton.

