Tergerus Beban Keuangan, Laba Jababeka Anjlok 81,6%
Pasardana.id - Kinerja keuangan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) pada sembilan bulan pertama 2015 tampak kurang menggembirakan.
Pundi-pundi laba investor KIJA pun terpangkas dalam jumlah signifikan. Kondisi tersebut disebabkan oleh melambungnya beban keuangan KIJA selama periode Januari-September 2015 hingga mencapai 273%.
Menurut laporan keuangan per September yang dirilis, Senin (2/11), KIJA hanya meraih laba Rp70,93 miliar (Rp3,43 per saham) pada Januari-September 2015, turun 81,6% dibandingkan laba Rp385,49 miliar (Rp18,66 per saham) pada periode yang sama 2014.
Penurunan laba tersebut, antara lain disebabkan oleh melonjaknya beban keuangan KIJA sebesar 273% menjadi Rp884,76 miliar, dari Rp237,77 miliar per September 2014. Lonjakan beban keuangan tersebut menyebabkan laba sebelum pajak perusahaan properti dan real estat beraset Rp9,587 triliun per September 2015 itu terpangkas tajam hingga 85% menjadi Rp60,54 miliar, dari Rp404,16 miliar per September 2014.
Pendapatan Kawasan Industri Jababeka (KIJA) per September 2015 masih tumbuh 11% menjadi Rp2,28 triliun, dari Rp2,05 triliun pada periode sama tahun 2014. Kontributor terbesar pendapatan KIJA dari penjualan tanah yang mencapai Rp475 miliar, dan penjualan perkantoran dan ruko menyumbang Rp169,9 miliar terhadap total pendapatan.
Per September 2015, total utang KIJA mencapai Rp4,8 triliun, naik 24%, dari R3,86 triliun dengan jumlah ekuitas yang naik 1,5%, dari Rp4,64 triliun menjadi Rp4,71 triliun. Adapun kas dan setara kas KIJA per akhir September 2015 tercatat Rp 857,9 miliar.

