ANALIS MARKET (05/9/2018) : Rupiah Berpotensi Menembus Level Diatas Rp.15.000 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, hampir semua indeks futures di bursa Asia tercatat merah, indikasi ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini, Rabu (05/9/2018). Sedangkan harga minyak mentah dibuka bervariasi pagi ini.

Adapun mata uang kuat Asia, Yen dan HK dolar dibuka melemah pagi ini terhadap USDolar.

“Kondisi ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menembus level diatas Rp.15.000 per USD. Tetapi, kemungkinan BI akan melakukan intervensi signifikan dan membawa rupiah kembali ke kisaran Rp.14.850 - Rp.14.900 per USD,” ungkap Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Rabu (05/9/2018).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, realisasi penerimaan pajak per 31 Agustus tercatat sebesar Rp.799,47 triliun atau setara dengan 51% dari pagu penerimaan pajak yang sebesar Rp.1.424 triliun. Realisasi tersebut naik 16,52% yoy. 

DJP memperkirakan realisasi ‘outlook’ penerimaan pajak akan mencapai Rp.1.350 triliun atau terjadi ‘short-fall’ sebesar Rp.74 triliun.

Asal tahu saja, penerimaan pajak memberikan kontribusi sebesar 88% terhadap penerimaan perpajakan dan 75% terhadap penerimaan negara.

Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah tajam kemarin (04/9), dan kemungkinan berlanjut menjelang pertemuan The Fed 25-26 September mendatang.

Pelemahan ini kemungkinan direspon BI dengan menaikkan suku bunganya yang bisa berdampak pada kenaikan suku bunga kredit bank, dan imbal hasil obligasi.

“Biaya produksi yang naik berpotensi membuat kenaikan inflasi,” jelas Lana.