ANALIS MARKET (04/9/2018) : Dinamika Global Dominan, IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (3/9), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi sebesar (-0.85%) menjadi 5,967. Sembilan sektor industri turut mengalami pelemahan, dengan sektor yang penurunan terbesar pada sektor industri dasar (-1.91%) dan aneka industri (-1.79%). Sedangkan investor asing melakukan aksi net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp. 306,03 milyar.
Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, kondisi global masih menjadi sentimen pergerakan indeks hari ini, Selasa (04/9/2018), dimana dinamika yang terjadi saat ini, yaitu perang dagang antara AS dengan China, krisis Turki dan juga krisis Argentina serta tidak mencapai sepakatnya antara AS dan Kanada.
Selain itu, juga melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih akan menjadi perhatian pasar hari ini.
“Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran pasar, dan tentunya akan menjadi pertimbangan pelaku pasar akan dampak kondisi tersebut terhadap ketidakpastian perkonomian global dan dalam negeri,” terang Nico kepada Pasardana.id di Jakarta, Selasa (04/9/2018).
Ditambahkan, pertemuan Presiden RI bersama pejabat bidang ekonomi dan keuangan nasional terkait mengatasi sentimen negatif bagi perekonomian nasional temasuk nilai tukar rupiah diharapkan akan memberikan dampak positif. Sinergi yang dimaksud, kata Sri Mulyani adalah dari sisi informasi yang disampaikan ke publik khususnya mengenai kebijakan stabilitas. Sehingga pemerintah dan otoritas moneter serta OJK bisa saling menyesuaikan, baik dari sisi pasar surat berharga, portfolio, nilai tukar, dan kemudian dinamika sektor riil seperti ekspor dan impor.
“Secara teknikal, indeks IHSG masih berpotensi terkoreksi dengan support dan resistance di level 5,939 - 6,011,” tandas Nico.

