ANALIS MARKET (03/9/2018) : Kemungkinan Rupiah Bergerak di Kisaran Antara Rp.14.670 - Rp.14.680 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ‘merah’, indikasi potensi koreksi di bursa Asia hari ini, Senin (03/9/2018), ditambah sentimen harga minyak mentah dibuka turun pagi ini.
Adapun mata uang kuat Asia kompak melemah terhadap USDolar. Kondisi ini bisa membuat sentimen pelemahan rupiah, tetapi kemungkinan BI akan menjaga dengan ketat rupiah yang sudah menembus level Rp.14.700 per USD sehingga tidak tembus level psikologis baru diatas Rp.14.800 per USD.
“Kemungkinan rupiah bergerak di kisaran antara Rp.14.670 - Rp.14.680 per USD,” ujar Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Senin (03/9/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, BI mencatat pertumbuhan uang beredar (M2) pada bulan Juli tercatat sebesar 11% yoy, naik dibandingkan Juni 10,5% yoy. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit. Kredit modal kerja tumbuh 11,5% yoy dan kredit konsumsi naik 11,3% yoy.
Perbaikan pertumbuhan kredit ini mestinya bisa menjadi optimisme geliat kegiatan usaha pasca faktor musiman Puasa-Lebaran, tetapi dikhawatirkan pertumbuhan ini akan melambat dengan naiknya suku bunga acuan BI yang biasanya diikuti dengan naiknya suku bunga kredit.
Selain itu, BI juga memperkirakan, akan tercatat deflasi sebesar 0,02% mom untuk bulan Agustus. Asal tahu saja, BPS akan mengumumkan angka inflasi bulan Agustus hari ini. Perkiraan BI ini berbeda dengan konsensus analis yang memperkirakan inflasi karena efek melemahnya rupiah dan pengeluaran pendidikan.

