ANALIS MARKET (27/9/2018) : Rupiah Berpeluang Menuju Kisaran Antara Rp.14.910 - Rp.14.920 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada potensi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ hari ini terlihat dari indeks futures bursa Asia yang bervariasi tetapi dengan kecenderungan naik terbawa naiknya harga minyak mentah pagi ini. Harga jenis Brent sudah menembus US$82 pbrl pagi ini.

Adapun mata uang kuat Asia, Yen dan Sin dolar melemah terhadap USDolar pagi ini.

“Kondisi ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran sempit antara Rp.14.910 - Rp.14.920 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan penjagaan BI,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Kamis (27/9/2018).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, ADB perkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5,2% di tahun 2018. ADB menyatakan, ekonomi Indonesia relatif kokoh di tengah tekanan eksternal saat ini. Pengeluaran rumah tangga diperkirakan tumbuh stabil terbantu dengan naiknya pendapatan dan lapangan kerja karena adanya Pemilu. Namun ADB perkirakan defisit transaksi berjalan bisa mencapai 2,6% dari PDB diatas proyeksi BI dibawah 2,5% dari PDB. Tantangan ekonomi saat ini adalah masalah perang dagang AS-China.

Sementara dari eksternal, The Fed menaikkan suku bunganya 25 bps sehingga menjadi 2,25% pada FOMC 25-26 September kemarin. Kenaikan ini sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. The Fed juga mengumumkan revisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun 2018 menjadi 3,1%, 2,5% tahun 2019, dan 2% pada 2020. Selain itu, The Fed juga mengumumkan proyeksi untuk tingkat pengangguran dan inflasi. Perkiraan The Fed ini menjadi indikasi ekonomi AS yang masih solid hingga 2020.