Empat Investor Kakap Siap Serap 80% Saham IPO Madusari Murni
Pasardana.id - PT Madusari Murni Indah Tbk berencana melepas 495,94 juta lembar saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Rencananya, 80% dari total saham yang ditawarkan tersebut akan diserap oleh empat investor instistusi keuangan dalam negeri. Sedangkan sisa lainnya telah dipesan oleh investor ritel.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur PT Sucor Sekuritas, Wiwiek Susanto selaku penjamin pelaksana efek di Jakarta, Selasa (7/8/2018).
“Pra penjualan sudah kami lakukan dan sudah ada komitmen dari empat investor institusi keuangan lokal untuk menyerap 80% dari total saham yang dilepas,” kata dia.
Sedangkan sisanya, jelas dia, akan diserap oleh investor ritel. Dengan demikian, seluruh saham yang akan dilepas telah dipesan sebelum masa penawaran awal. Sedangkan porsi penjatahan pasti atau fix allotment sebesar 98% dari total saham dan 2% diperebutkan pada masa penjatahan terpusat.
Lebih lanjut Wiwiek mengatakan, dengan kisaran harga yang ditawarkan sebesar Rp500 - Rp600 maka perseroan berpotensi meraup dana Rp247,97 miliar hingga Rp297,567 miliar.
“Dengan kisaran harga tersebut, Price Earning Ratio tahun 2018 berada pada 9X hingga 11X sedangkan industri berada pasa 12X,” kata dia.
Selanjutnya, dana hasil IPO, menurut Direktur Utama PT Madusari Murni Indah Tbk, Arief Goenadibrata bahwa 94,45% dari total dana yang diraih akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 80 juta liter pertahun. Jelasnya, melalui entitas anak akan membangun pabrik ethanol baru dengan kapasitas 50 juta liter pertahun pada akhir tahun 2019.
“Pembangunan Pabrik itu akan menghabiskan dana Rp550 miliar, dan Rp200 miliar dari IPO, Rp150 miliar dari pinjaman perbankan dan sisanya dari ekuitas perseroan,” kata dia.
Sedangkan sisanya atau sebesar 5,55%, menurut Arief, akan digunakan untuk pengembangan distribusi ethanol. Jelasnya, perseroan akan membangun gudang di Jawa Timur.
“Kapasitas produksi ethanol kami sudah penuh, sehingga kelebihan permintaan akan dipasok melalui jalur distribusi,” kata dia.
Sedikit mengenai kinerja keuangan, pada akhir semester I 2018 perseroan membukukan pendapatan Rp550 miliar dengan marjin 9,5% dan akhir 2018 ditargetkan mencatatkan pendapatan Rp1,2 triliun dengan marjin 10%.

