JRPP Apresiasi Penerimaan Pajak DKI yang Tembus Rp21 Triliun

foto: doc JRPP

Pasardana.id - Penerimaan pajak di DKI Jakarta tercatat mengalami peningkatan yang lebih tinggi pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya. Pemprov DKI mencatat, sejak Januari hingga 27 Agustus 2018, realisasinya mencapai Rp21,3 triliun. Tercatat pada tahun 2017 dalam periode yang sama hanya sebesar Rp20,07 triliun.

Direktur Eksekutif Jakarta Research and Public Policy (JRPP), Muhamad Alipudin mengapresiasi kinerja Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta dalam pencapaiannya yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

“Kami mengapresiasi kinerja BPRD, realisasi pendapatan DKI harus tetap meningkat. Ini langkah yang baik dan semoga tercapai dari hasil yang sudah ditargetkan. Ini berkat sinergi dan kolaborasi bersama pendapatan DKI Jakarta bisa meningkat,” kata Alipudin dalam rilisnya, Kamis (30/8/2018).

Alipudin juga mengatakan, BPRD harus terus melakukan sosialisasi untuk menyadarkan para wajib pajak untuk membayar kewajibannya, karena penerimaan pajak ini akan dipergunakan untuk pembangun DKI Jakarta yang akan berdampak meningkatnya kesejahteraan masyarakat Jakarta.

“Dengan sosialisasi intensif ke masyarakat dan wajib pajak. Insya Allah bisa mendorong dan target 38 triliun bisa tercapai," kata Alipudin.

Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, Faisal Syafruddin mengatakan, pihaknya optimistis target penerimaan pajak bisa tercapai. Pemprov DKI menargetkan penerimaan pajak Rp38 triliun lebih untuk tahun ini.

"Melihat dari penerimaan yang sudah terealisasi saat ini, kami optimistis target akan tercapai," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, dari 13 item penerimaan pajak, beberapa di antaranya sudah hampir mencapai target yang ditetapkan. Misalnya, realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) saat ini sudah mencapai Rp5,2 triliun lebih dari target Rp8 triliun.

Kemudian Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dari target Rp5,75 triliun, kini sudah mencapai Rp3,4 triliun lebih. Lalu, pajak restoran dari target Rp2,9 triliun kini sudah mencapai Rp 2 triliun lebih.