ANALIS MARKET (03/8/2018) : Menutup Pekan, IHSG Diproyeksi Terkoreksi di Level 5.998 - 6.041

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, kemarin (02/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah (-0,36%) menjadi 6.011. Sektor yang mengalami penguatan terbesar pada sektor agrikultur (+3,32%) dan keuangan (+0,38%), sedangkan yang mengalami penurunan terbesar pada sektor aneka industri (-1,97%) dan pertambangan (-1,34%). Adapun investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 154,8 miliar di semua perdagangan.

Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, pasar tampaknya masih diselimuti sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait pengumuman pemerintah AS untuk mempertimbangkan kenaikan tarif hingga 25% dari impor China sebesar US$ 200 miliar, dari sebelumnya 10%. Namun di sisi lain, keputusan AS tersebut siap untuk dibalas oleh China. 

China juga memberikan pernyataan bahwa China tetap akan mendukung perdagangan bebas, oleh sebab itu China tetap membuka seluas luasnya kemungkinan untuk negosiasi kembali dengan AS.

Sementara itu, surat utang negara AS naik di atas level 3% yang merupakan tertinggi dalam kurun waktu 2,5 tahun terakhir. Tentu hal ini akan mendorong imbal hasil SUN dalam negeri juga akan naik, kedua hal ini akan menjadi tekanan bagi pasar modal secara keseluruhan. 

Sedangkan dari Eropa, Bank of England memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga sebesar 0,25%. Tentu hal ini menjadi sesuatu yang layak setelah hampir satu dekade sejak krisis keuangan 2008, Inggris tidak pernah menaikkan tingkat suku bunganya. Apalagi kenaikan ini tengah terjadi ketika proses Brexit masih berlangsung.

“Secara teknikal, hari ini kami memprediksi IHSG terkoreksi dengan support dan resistance di level 5.998-6.041,” tandas Nico kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (03/8/2018).