ANALIS MARKET (01/8/2018) : IHSG Cenderung Terkoreksi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, kemarin (31/7), indeks IHSG ditutup melemah di level 5,936 (-1.52%). Sektor yang menguat sektor aneka industri (+0.30%) sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar pada sektor infrastruktur (-4.82%) dan sektor mining (-2.72%). Pada semua perdagangan, investor asing membukukan net buy Rp.268,78 milyar.

Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, beberapa factor layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, Rabu (01/8/2018), antara lain; dari dalam negeri, pemerintah membatalkan pencabutan ketentuan alokasi batubara untuk domestic market obligation (DMO). 

Sementara dari pasar global, akan menanti hasil pertemuan FOMC meeting yang diprediksi tidak akan menaikkan suku bunga acuannya. Namun sikap The Fed akan menjadi acuan tolok ukur kenaikkan The Fed pada bulan September nanti.

Sementara Bank of Japan (BoJ) menahan diri dari membuat perubahan besar terhadap kebijakan moneter dan mempertahankan suku bunga jangka pendek di posisi -0.1%.

Beralih ke sentiment domestic, data inflasi juga merupakan sesuatu yang layak ditunggu hari ini. Selain itu, Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan GDP dikuartal kedua nanti akan berada di kisaran 5.17% - 5.20%.

Menurut Nico, fokus utamanya adalah menjaga stabilitas ekonomi mendekati pemilu nanti. Tidak hanya itu, Bank Indonesia juga akan memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menstabilkan Rupiah. Tentu hal ini akan menjadi katalis positif bagi Rupiah kita yang sedang terkapar.

“Secara teknikal, kami memprediksi indeks IHSG pada hari ini cenderung terkoreksi berada pada support dan resistance di level 5,893-5,996,” tandas Nico.