ANALIS MARKET (24/7/2018) : Rupiah Diproyeksi Melanjutkan Penguatan
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada potensi indeks di bursa Asia naik hari ini, terindikasi dari indeks futuresnya yang ‘hijau’ walaupun ada sentimen turunnya harga minyak mentah pagi ini.
Adapun mata uang Asia pagi ini kompak dibuka menguat terhadap USDolar. “Kondisi ini bisa menjadi sentimen penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.460 - Rp.14.480 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI,” jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Selasa (24/7/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, BI kembali mereaktivasi SBI (Sertifikat Bank Indonesia) melalui lelang perdananya kemarin (23/7). Hasil lelang menyerap sebesar Rp.5.975 triliun dengan imbal hasil untuk tenor 9 bulan sebesar 6,25% dan 6,35% untuk tenor 12 bulan. Lelang ini mendapat respon positif perbankan yang menempatkan dananya yang belum disalurkan sebagai kredit. SBI ini menjadi instrumen moneter yang diharapkan bisa membantu stabilisasi rupiah.
Sementara dari eksternal, harga minyak mentah tercatat turun dalam dua hari terakhir ini di tengah ancaman Presiden Trump terhadap Iran dan kemungkinan AS akan mengenakan sanksi ekonomi terhadap Iran. Potensi sanksi ini diperkirakan akan direspon dengan tambahan suplai minyak mentah.
Turunnya harga juga memfaktorkan potensi turunnya permintaan minyak global efek perang dagang yang membuat perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Turunnya harga minyak mentah ini kemungkinan temporer.

