ANALIS MARKET (22/6/2018) : Rupiah Berpotensi Menguat Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Indeks futures bursa Asia terlihat kompak ‘merah’, indikasi pasar Asia masih akan terkoreksi pada hari ini.
Sedangkan harga minyak mentah yang dibuka bervariasi pagi ini.
Adapun tiga mata uang kuat Asia kompak menguat terhadap US dolar pagi ini.
“Mestinya kondisi ini bisa menjadi sentimen penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.060 - Rp.14.100 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Jumat (22/6/2018).
Lebih lanjut, riset juga menyebutkan, ULN Indonesia per April 2018 tercatat US$357 miliar naik 7,6% yoy, walaupun turun 0,4% mom, juga turun 0,19% ytd dibandingkan posisi akhir Desember 2017. Penurunan terutama terjadi pada ULN Swasta karena permintaan ULN yang turun untuk modal kerja dan refinancing. Namun diantara ULN Swasta yang masih naik adalah sektor konstruksi. Sedangkan ULN Pemerintah tercatat turun 0,46% mom karena pembayaran utang jatuh tempo yang biasa terjadi pada akhir triwulan 1.
“Perlambatan ULN Indonesia ini positif di tengah melemahnya rupiah saat ini,” jelas Lana.
Sementara itu, dari eksternal, beberapa Negara yang terkena impor tarif untuk barang-barang yang masuk ke AS tengah menyiapkan tarif balasan. Diantaranya Uni Eropa, Kanada yang bahkan siap mengenakan tarif per 1 Juli 2018, juga Meksiko dan Turki. Perang dagang yang melebar ini bisa memicu perlambatan ekonomi dunia.

