ANALIS MARKET (20/6/2018) : IHSG Diproyeksi Bergerak Cenderung Menurun Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, bursa global diperdagangkan menurun menjelang pembukaan pasar Indonesia hari ini (20/6), dipicu kekuatiran perang dagang atas kebijakan tarif Amerika terhadap China dan Eropa yang akan segera berlaku.
EIDO turun 7.6% selama liburan dari level 25.78 pada penutupan 7 Juni di pasar Amerika ke level 23.82 pada penutupan 19 Juni.
Adapun harga komoditas global tertekan dibayangi isu perang dagang.
“Kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung menurun hari ini sebagai penyesuaian pasca libur panjang Lebaran atas berbagai isu,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Rabu (20/6/2018).
Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi yang dilakukan para emiten, layak untuk dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;
IPO - PT Jaya Sukses Makmur
PT Jaya Sukses Makmur akan melepas saham sebanyak 1.5 miliar saham ( 15.08% saham) melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan harga berkisar Rp 140- Rp 170 saham, maka target dana perolehan perseroan sekitar Rp 210 Miliar hingga Rp 250 Miliar. Dana hasil IPO akan digunakan untuk meyelesaikan untuk membiyai penyelesaian dua proyek property, yaitu Voza dan The 100 Residance. Selain dua proyek tersebut perseroan juga tengah menyiapkan dua proyek suprblok di Bandung (Jawa Barat) dan Jember (Jawa Timur). Masa penawaran akan digelar pada 2-4 Juli 2018 dan pencatatan di BEI diharapkan pada 9 Juli 2018.
ACST - Kontrak baru
PT Acset Indonusa (ACST) membukukan kontrak baru pada 5M 2018 senilai Rp 300 Miliar atau baru mencapai 3% dari total target kontrak baru tahun ini senilai Rp 10 Triliun. Pencapaian kontrak baru ACST juga lebih rendah dari pencapaian 5M 2017 senilai Rp 7.1 Triliun. Namun manajemen ACST masih optimis dengan target yang telah ditetapkan dan tidak berencana merevisi target kontrak 2018. Sebagian besar kontrak baru ACST berupa pekerjaan pindasi dan hanya Rp 30 Miliar berupa pekerjaan struktur.
JPFA - Non-preemptive rights
PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) meraih dana segar senilai Rp 295.51 Miliar melalui non-preemptive rights atau private placement. Induk usaha JPFA, Japfa Ltd, merupakan pihak yang menjadi investor strategis atas atas aksi korporasi tersebut. Japfa Ltd menyerap 316.05 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 935 per saham sehingga porsi kepemilikan di JPFA meningkat menjadi 52.43% dari sebelumnya 51.11%. Dana hasil pelaksanaan private placement akan digunakan untuk keperluan umum.

